Ia akan mulai berlatih bulan Februari 2014 dan memulai perjalanan solonya melalui jalur sepanjang 800 kilometer menuju Kutub Utara pada Maret.
Apabila semua berjalan sesuai jadwal, ia akan mencapai tujuan pada 20 April dan terbang kembali ke peradaban sebagai orang Jepang pertama dan manusia ketiga yang berjalan ke puncak dunia sendirian.
Sampai sekarang baru dua orang yang berhasil menaklukkan jalur dingin dan keras tu, penjelajah Norwegia Borge Ousland yang menyelesaikan perjalanan dalam 52 hari pada 1994, dan penjelajah Inggris Pen Hadow tahun 2003.
Ogita berencana memulai perjalanan dari bagian paling utara Kanada, salah satu area paling terpencil dari wilayah Arktik bernama Nunavut. Ia akan melalui perjalanan 800 kilometer ke Kutub Utara selama sekitar 50 hari.
Seperti yang dilansir laman Japan Today, dari Jepang Ogita akan terbang ke Vancouver untuk menuju Iqaluit, ibu kota Nunavut.
Dari sana, ia akan naik pesawat ke Resolute Bay, lalu menyewa pesawat menuju Cape Discovery, titik keberangkatan jelajah solo. Setelah mencapai Kutub Utara, ia akan diterbangkan kembali ke Resolute Bay.
Perjalanan menjelajahi Kutub Utara kali ini akan lebih sulit karena Ogita berencana melalui medan paling keras dan dingin itu tanpa pasokan lain selain yang dia sanggup bawa.
Ogita, yang pertama berusaha menjelajahi Lingkaran Arktik tahun 2012, akan sepenuhnya sendirian dalam perjalanan 50 harinya ke Kutub Utara dengan sangat sedikit kesempatan berkomunikasi dengan orang lain melalui radio.
Satu-satunya teman seperjalanan Ogita nanti adalah persediaan makanan seberat 100 kilogram yang dia bawa pada awal perjalanan. Ia berencana akan mengonsumsi sekitar 5.000 kalori per hari.
Kepada wartawan, ia mengatakan akan berusaha mengatasi kesendirian selama melewati tantangan tersebut.
Namun masalah Ogita yang sebenarnya adalah bahwa manusia terdekat yang bisa dimintai bantuan saat dia membutuhkan pertolongan berada sekitar 500 kilometer jauhnya.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013