Kuota penyiapan pupuk bersubsidi tahun 2013 telah habis sejak 9 Desember 2013. Padahal kebutuhan pupuk bersubsidi tahun ini cukup besar. Jadi pada musim tanam rendeng 2013-2014, petani diprediksi akan sulit memproleh pupuk itu."

Karawang (ANTARA News) - Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Sumardjo Gatot Irianto memprediksi para petani akan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi pada musim tanam rendeng 2013-2014.

"Kuota penyiapan pupuk bersubsidi tahun 2013 telah habis sejak 9 Desember 2013. Padahal kebutuhan pupuk bersubsidi tahun ini cukup besar. Jadi pada musim tanam rendeng 2013-2014, petani diprediksi akan sulit memproleh pupuk itu," katanya, saat mengunjungi PT Pupuk Kujang, Cikampek, Karawang, Rabu.

Dikatakannya, kuota pupuk bersubsidi pada 2013 mencapai 8.611.050 ton. Pada awal November, kuota pupuk bersubsidi itu telah terserap 98 persen atau 8.425.064 ton dan akhirnya habis 9 Desember 2013.

Meski demikian, ia mengimbau agar para petani tidak khawatir dengan pengadaan pupuk bersubsidi 2014, sebab pihaknya akan berupaya mengantisipasi prediksi kesulitan meraih pupuk itu.

Menurut dia, Kementerian Pertanian akan melakukan komunikasi dengan Komisi IV DPR RI terkait penambahan pupuk bersubsidi.

Hal tersebut dilakukan karena dalam ketentuannya, untuk melakukan penambahan kuota pupuk bersubsidi harus ada persetujuan Komisi IV DPR RI.

Sementara itu, kuota pupuk untuk Jabar versi peraturan gubernur, mencapai 612.800 ton. Sementara, versi Dinas Pertanian mencapai 640.886 ton.

Khusus untuk wilayah Karawang, kuota versi peraturan gubernur sebanyak 48.853 ton. Sedangkan kuota versi instansi terkait sebanyak 47.095 ton. (MAK)

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013