"Ketinggian air naik sekitar pukul 18.15 WIB setinggi 100 cm, atau siaga tiga banjir," ujar Petugas Pelaksana Harian Bendung Katulampa Andi Sudirman.
Andi mengatakan, hujan mengguyur merata di kawasan Puncak sejak pukul 18.00 WIB hingga menyebabkan permukaan air Sungai Ciliwung meningkat tajam.
Ketinggian air setinggi 100 cm bertahan selama hampir dua jam, hingga pukul 20.00 WIB.
"Hingga saat ini (pukul 21.06 WIB) ketinggian permukaan air di Bendung Katulampa surut 10 cm dengan posisi air di level 90 cm bertahan," ujar Andi.
Andi menyebutkan saat ini pihaknya masih memonitor ketinggian air. Meski telah mengalami penurunan dari 100 cm menjadi 90 cm, situasi di Puncak masih diwarnai gerimis yang turun merata di semua wilayah.
"Kita masih terus monitor ketinggian, sejauh ini air sudah surut di level 90 atau masih siaga tiga," ujarnya.
Bendung Katulampa menjadi bendung yang memberikan peringatan akan ketinggian air Sungai Ciliwung kepada masyarakat yang tinggal dibantaran hilir sungai.
Bendung tersebut dibangun di zaman Belanda yang berfungsi sebagai alat peringatan bagi warga Jakarta akan datangnya air dari Sungai Ciliwung bila kawasan Puncak turun hujan.
Andi menyebutkan pihaknya secara berkelanjutan melaporkan perkembangan ketinggian air di Bendung Katulampa kepada petugas penjaga Pintu Air Depok dan Manggarai sebagai peringatan akan ketinggian air Sungai Ciliwung agar pemerintah DKI Jakarta memberikan peringatan terhadap warga yang tinggal di hilir sungai akan adanya kenaikan muka air. (LR)
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013