Dinas Sosial Kabupaten Agam, Sumatera Barat menerima bantuan keripik sanjai dari pemuda Bantodarano Bukittinggi untuk disalurkan ke warga pengungsi korban banjir di Bukik Batabuah, Senin.
"Bantuan ini akan kami salurkan ke para pengungsi dan juga ke petugas tim gabungan yang bekerja ekstra hingga detik ini. Terima kasih kepada warga Bantodarano," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Agam Yunilson di Bukik Batabuah Agam, Senin.
Ia menyebutkan saat ini sudah terdata sebanyak 93 warga dari 24 Kepala Keluarga di Desa Bukik Batabuah dan sekitarnya yang melakukan pengungsian ke posko darurat.
"Pengungsi dibagi dalam tiga ruangan berbeda. Posko terus menerima bantuan dari berbagai instansi dan lembaga termasuk juga pemerintah daerah, sudah puluhan yang mengirimkan," kata dia.
Beberapa pemuda Bantodarano ikut langsung mengantarkan bantuan ini ke Posko Darurat di Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang dengan memakai satu unit ambulans milik masjid daerah setempat.
"Mungkin memang beda dari yang lain. Kampung kami di Bantodarano adalah penghasil utama keripik sanjai yang sengaja dikumpulkan warga sebagai bantuan spontan saat ini," kata Ketua Pemuda Bantodarano Ilham Boil.
Ia mengatakan keripik sanjai yang terbuat dari ubi bisa bertahan lama dan diharapkan mampu memenuhi konsumsi para pengungsi yang beraktivitas terbatas karena proses evakuasi masih berjalan.
"Ini reaksi awal dari warga kami, selanjutnya akan digalang bantuan berupa uang yang nantinya juga diserahkan ke posko darurat bencana di Agam," katanya.
Ia berharap bantuan yang tidak seberapa ini bisa meringankan beban korban banjir yang terkena bencana. Keripik Sanjai bisa dikonsumsi siapapun baik anak dan lanjut usia.
Data sementara di Posko Bukik Batabuah hingga Senin (13/5) pukul 18.00 WIB, tercatat 20 korban meninggal dunia di Bukik Batabuah Agam dan tiga lainnya belum ditemukan.***3***
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024