Jakarta (ANTARA News) - Biennale Desain dan Kriya indonesia 2013 mengusung tema "GeoEtnik" yang terinspirasi dari besarnya keragaman Nusantara.
"Nuansa geoetnik kami hadirkan sebagai sebuah penghadiran kembali keragaman Indonesia yang memiliki jumlah etnik terbesar di dunia," kata Irvan A. Noe'man, Ketua Kurator Biennale Desain dan Kriya Indonesia 2013 di Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Rabu.
Dikatakannya, biennale desain dan kriya itu lebih dari sekedar pameran karena lebih mengedepankan sisi kreatif dan inovatifnya. Berbeda dengan pameran pada umumnya yang lebih menyasar kepada perdagangan dan promosi.
Irvan mengatakan ada dua alasan mengapa pihaknya mengusung tema etnik.
"Pertama, kami ingin melawan pemahaman jamak terhadap kebenaran tunggal. Kebenaran itu adalah yang merujuk kepada Barat dalam hal ini produk globalisasinya. Kedua, faktanya Indonesia memiliki enam ratus lebih kelompok etnik dengan ciri dan karakternya masing-masing."
"Keragaman etnik ini sangat potensial sekali untuk dikaji dan digali demi pengayaan perkembangan desain dan industri kreatif bangsa ini," katanya.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013