... Insya Allah akan betul-betul bertaraf internasional... "Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Yudhoyono minta Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA agar terus melanjutkan transformasi dan modernisasi guna mewujudkan kantor berita kelas dunia, yang menjadi visi ke depan kantor berita negara itu.
"LKBN ANTARA, teruslah untuk melakukan transformsi dan modernisasi menjadi kantor berita yang Insya Allah akan betul-betul bertaraf internasional," kata dia, dalam peringatan HUT ke-76 Kantor Berita ANTARA, di Ruang Adhyana, Wisma ANTARA, Jakarta, Rabu.
Sebagai presiden, Yudhoyono telah dua kali hadir dalam peringatan puncak kantor berita perjuangan Indonesia itu; sebelumnya dia hadir pada 2006.
Bagi Yudhoyono, Kantor Berita ANTARA bukan hal asing, karena dia pernah bertugas di Dinas Penerangan TNI AD saat berpangkat perwira menengah juga saat dia menjadi asisten sosial-politik panglima ABRI untuk kemudian bersalin menjadi asisten teritorial panglima ABRI, dengan pangkat letnan jenderal TNI.
Kantor Berita ANTARA didirikan empat serangkai pemuda jurnalis Indonesia saat itu, yaitu Adam Malik, Alberth Manumpak Sipahutar, Pandoe Kartawigoena, dan Soemanang. Menurut penulis Delapan Windu Kantor Berita ANTARA, Soebagijo IN, nama ANTARA diberikan Presiden Soekarno, dari nama semula yang diusung Adam Malik, yaitu Perantaraan.
Dalam perjalanan, ANTARA berulang kali menjadi sasaran perebutan kekuasaan penguasa, termasuk pemerintahan militer Jepang pada Perang Dunia II, saat ANTARA menjadi satu-satunya media massa yang pertama kali menyiarkan berita dan teks otentik proklamasi Indonesia kepada dunia pada 17 Agustus 1945.
Dari situlah kemudian dunia mengetahui bahwa tidak ada lagi Hindia Belanda melainkan Republik Indonesia, dengan Mesir sebagai negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia secara de fakto dan de jure.
Saat menghadiri peringatan puncak HUT ke-76 Kantor Berita ANTARA itu, Yudhoyono didampingi Ibu Negara, Ani Yudhoyono, yang sama-sama tampil dalam balutan busana biru benhur. Yudhoyono dan Ibu Negara disambut Direktur Utama Kantor Berita ANTARA, Saiful Hadi, dan seluruh direksinya, di antaranya Direktur Pemberitaan Kantor Berita ANTARA, Akhmad Kusaeni.
Yudhoyono juga datang bersama sejumlah menteri kabinetnya, di antaranya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto, Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan, dan Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring.
Dia menegaskan, pemerintah terus mendukung upaya transformasi guna menjadikan LKBN ANTARA sebagai kantor berita berkelas dunia.
"Pemerintah tentu membantu, mendorong seraya melemparkan kebijakan, dan regulasi yang tepat, paling tidak PSO akan tetap kita berikan, karena itu penting bagi kemajuan LKBN ANTARA yang punya jasa sejarah yang luar biasa dan juga penting untuk keberlanjutan institusi ini," kata dia.
Sesuai tema kehadirannya, maka Yudhoyono di hadapan ratusan hadirin dari berbagai wilayah nusantara, juga pebisnis nasional, mengucapkan selamat ulang tahun ke-76 kepada Kantor Berita ANTARA.
Sementara itu, Saiful Hadi mengatakan, Kantor Berita ANTARA terus berbenah menuju kantor berita kelas dunia, sejak diungkapkan Yudhoyono saat HUT ANTARA pada 2006.
Ia mengatakan, perubahan status Kantor Berita ANTARA menjadi BUMN, yaitu perusahaan umum, melalui PP No 40/2007 sekaligus memenuhi amanat UU No 40/1999 tentang Pers, ANTARA terus berjuang menjalankan peran pers sekaligus menjalankan tugas negara dan mengembangkan bisnisnya.
Ia menambahkan, pada 2014 akan menjadi tahun transisi bagi transformasi perusahaan yang kini sedang dalam tahap pemantapan perencanaan.
"Diharapkan transformasi ini akan mampu membawa Kantor Beirta ANTARA ke posisi yang lebih baik dari saat ini," katanya.
Pewarta: Muhammad Iskandar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013