Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, memburu keberadaan seorang pimpinan pondok pesantren (ponpes) di wilayah Sekotong, berinisial MA, yang menjadi terduga pelaku pelecehan terhadap santriwati.

"Iya, terduga pelaku kini belum ditemukan, masih dalam pencarian," kata Kepala Polres Lombok Barat AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi melalui sambungan telepon dari Mataram, Senin.

Dengan menyampaikan hal demikian, Gede Junaedi memastikan kasus dugaan pelecehan ini masuk dalam proses penyelidikan sesuai adanya laporan korban.

"Jadi, kasus ini masih penyelidikan. Selain mencari terduga pelaku, pemeriksaan saksi dan korban masih berjalan," ujarnya.

Selain itu, pihak kepolisian kini tengah menunggu hasil visum korban yang terungkap jumlahnya lebih dari satu santriwati.

"Untuk persetubuhan, nanti tergantung hasil visum. Saat ini (visum) belum kami kantongi, masih kami tunggu," ucap dia.

Kasus dugaan pelecehan terhadap santriwati ini sebelumnya mendapat reaksi dari sekelompok masyarakat. Reaksi itu berupa perusakan ponpes yang terjadi pada Rabu (8/5).

Namun, reaksi sekelompok masyarakat itu cepat mendapat penanganan dari pihak kepolisian. Kini, Gede Junaedi memastikan situasi di ponpes tersebut sudah aman dan terkendali.
Baca juga: Pegiat sosial minta Kajati NTB atensi kasus pelecehan 29 santriwati
Baca juga: Polres Sumbawa dalami kasus pelecehan puluhan santriwati
Baca juga: Polres Lombok Timur pastikan pengembangan kasus pelecehan santriwati

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024