Ini kita harapkan bisa juga nanti digagas untuk di setiap hari Minggu, karena kita punya Car Free Day dekat sini, ini bisa kita gunakan menjadi venue.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar Pekan Kesehatan Parekraf 2024 di Gedung Kemenparekraf, Jakarta, pada 13-16 Mei, untuk mendorong potensi wisata kesehatan (medical tourism) di Tanah Air.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta, Senin, menyampaikan, kegiatan yang saat ini menghadirkan 15 tenan di sektor kesehatan tersebut akan menjadi agenda rutin kementerian yang dipimpinnya untuk mempromosikan wisata kesehatan di Indonesia.

"Ini kita harapkan bisa juga nanti digagas untuk di setiap hari Minggu, karena kita punya Car Free Day dekat sini, ini bisa kita gunakan menjadi venue," kata dia.


Baca juga: Menparekraf paparkan keuntungan berinvestasi di sektor parekraf

Menparekraf menjelaskan, rata-rata secara tahunan Indonesia kehilangan Rp170 triliun di sektor medis, karena masyarakat lebih memilih untuk mendapatkan fasilitas kesehatan dari luar negeri. Padahal layanan kesehatan di Tanah Air tidak kalah baiknya dari negara maju, karena sektor tersebut turut didorong oleh potensi wisata kebugaran atau wellness tourism yang melimpah.

"Kita memberikan layanan kesehatan seperti aromaterapi, fisioterapi, tadi juga ada healthy lifestyle, spa, kacamata, gigi dan semuanya ini dalam satu kesatuan dan harapan saya juga kita bergaya hidup sehat," ujar Menparekraf Sandi.

Baca juga: Kemenparekraf tingkatkan kunjungan wisman Korea lewat SITF 2024

Menurutnya wellness tourism menjadi pilar penting dalam sektor pariwisata kesehatan, hal ini karena potensi usaha kebugaran atau wellness secara global memberikan kontribusi menjanjikan dan diproyeksikan akan tumbuh signifikan.

Global Wellness Institute (GWI) 2020, menilai wellness economy secara global tercatat sebesar 436 miliar dolar AS, dan di 2023 diperkirakan nilainya telah mencapai 700 miliar dolar AS dengan rata-rata proyeksi pertumbuhan sebesar 20,9 persen per tahun sampai dengan 2025.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024