"Alhamdulillah akhirnya kita punya pengelolaan sampah terbesar di Jakarta yang biasanya dibuang di Bantar Gebang," kata Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah saat ditemui di RDF Rorotan Jakarta Utara, Senin.
Ida menyampaikan hal tersebut dalam peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan RDF Rorotan yang dilakukan Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono.
Baca juga: "Grounbreaking" RDF Rorotan, Heru: Ini yang terbesar di dunia
Dia menyatakan terus mendukung program penanganan sampah dengan kapasitas sebesar 1.800 hingga 2.000 ton per harinya. Hal itu tentunya menggunakan APBD untuk menyelesaikan masalah sampah di Jakarta.
Daripada melanjutkan fasilitas pengelolaan sampah di dalam kota melalui pembangunan "Intermediate Treatment Facility" (ITF) yang membutuhkan biaya pengumpulan sampah (tipping fee), menurut dia, RDF lebih menghemat anggaran.
Karena itu diharapkan pembangunan RDF ini bisa segera diselesaikan pada Desember 2024 dan bisa beroperasi 2025. "Semoga cepat selesai karena kan sampai akhir tahun ini sudah bisa berjalan," ujarnya.
pembangunan RDF Rorotan ini sebagai bentuk keseriusan untuk menangani sampah di dalam kota.
Baca juga: Pemprov DKI bangun pengolahan sampah jadi bahan bakar di dua lokasi
RDF dibangun di atas tanah seluas 7,78 hektare milik Pemprov DKI Jakarta, dengan biaya konstruksi lebih dari Rp1,28 triliun yang bersumber dari APBD Provinsi DKI Jakarta tahun 2024.
RDF didesain untuk mengolah sampah baru sebanyak 2.500 ton sampah per hari.
Baca juga: DLH DKI bidik lahan di Rorotan olah sampah jadi RDF
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024