"Pemanasan global telah menyebabkan peningkatan frekuensi bencana meteorologi ekstrem," kata Direktur Pusat Iklim Nasional China Chao Qingchen.
China memperingati Hari Pencegahan dan Mitigasi Bencana Nasional pada 12 Mei setiap tahunnya.
Chao mengatakan bahwa China telah mengembangkan teknologi penilaian risiko dan pemantauan secara waktu nyata (real-time) untuk bencana-bencana besar seperti angin topan, hujan badai, kekeringan, suhu tinggi, dan suhu rendah.
China akan memperkuat pelacakan dan analisis cuaca ekstrem, melakukan penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme penyebab bencana, serta meningkatkan kemampuan pencegahan risiko bencana.
Untuk meningkatkan kualitas layanan meteorologi, Chao mengatakan lebih banyak upaya akan dilakukan guna menyesuaikan layanan untuk berbagai sektor, seperti pertanian, transportasi, pasokan energi, kesehatan, dan pariwisata.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024