Quetta, Pakistan (ANTARA News) - Pemberontak meledakkan sebuah pipa gas dan tiang-tiang listrik di propinsi yang kaya gas di Pakistan, Baluchistan, sementara para pendukung seorang pemimpin pemberontak yang tewas akhir pekan lalu bersia-siap menyelenggarakan sholat untuk almarhum. Pemeberontak nasionalis melancarkan pemberontakan selama puluhan tahun bagi otonomi dan pembagian keuntungan yang lebih besar dari sumber alam Baluchistan. Serangan-serangan Senin malam itu agaknya yang pertama kali dilakukan pemberontak sejak pemimpin nasionalis Nawab Akbar Khan Bugti tewas akibat serangan pasukan pemerintah di tempat persembunyiannya di bukit-bukit terpencil propinsi itu, Sabtu. Para penyerang menggunakan bom-bom untuk meledakkan pipa minyak dan tiang-tiang listrik di luar kota Qalat, yang menghentikan pasokan gas dan listrik. "Ini ledakan-ledakan keras, pipa gas sepanjang 3,6 meter meledak," kata seorang perwira polisi di kota itu. Perbaikan terhadap pipa gas dan tiang-tiang listrik telah dimulai, kata perwira yang menolak disebutkan identitasnya itu. Protes melanda daerah-daerah Baluchistan sejak Bugti tewas tapi tidak ada laporan kerusuhan Selasa pagi. Para pemrotes membakar kantor-kantor pemerintah , kendaraan-kendaraan dan rumah-rumah dan toko-toko milik warga di luar propinsi itu. Seorang pemukim dari propinsi Punjab tewas, Senin. Di ibukota propinsi, Quetta, para penyerang yang tidak dikenal melemparkan sebuah granat ke rumah para pemukim dari Punjab, Senin petang, mencederai seorang pria, kata polisi. Bugti tewas akibat serangan udara dan darat pasukan keamanan. Para pejabat keamanan mengatakan pasukan keamanan tidak mentargetkan Bugti tapi ia tewas ketika bom meledak dalam pertempuran seru di sebuah goa, yang kemudian ambruk. Tapi para pengamat politik dan politisi oposisi menolak penjelasan pemerintah itu dan mengatakan pembunuhan terhadap Bugti tampaknya disengaja. Para politikus oposisi , yang berbicara di parlemen ibukota Islamabad, Senin menyebut pembunuhan itu adalah "pembunuhan di luar pengadilan". Mayat Bugti belum ditemukan. Pemerintah mengatakan puing-puing di goa itu telah dibersihkan secara perlahan. Para pendukungnya mengatakan mereka akan menyelenggarakan sholatt bagi dia Selasa siang. Para peoliikus oposisi di Islamabad mengetakan , mereka juga akan menyelenggarakan sholat untuk Bugti, setelah satu sidang menyankut ketidak prcayaan pada PM Shaukat Aziz. Sidang itu direncanakan sebelum Bugti tewas tapi pembunuhannya diperkirakan akan dibicarakan di dewan itu.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006