"Tujuannya untuk mengenalkan ke masyarakat tentang tari-tarian tradisional daerah. Semoga pemerintah daerah juga bisa berikan perhatian," kata maestro tari Sunda, Irawati Durban Ardjo, di Jakarta, Selasa malam.
Pada tahun ini pertunjukan Maestro! Maestro! akan mementaskan karya dari tiga empu tari yaitu Syamsuar Sutan Marajo (65), Irawati Durban Ardjo (70) dan Amaq Raya (80) sebagai genre tari tradisi atau tari tradisional Indonesia.
Syamsuar Sutan Marajo yang berasal dari Saniang Baka, Solok adalah maestro Tari Tan Bentan yang ia pelajari langsung dari mendiang Jamin Manti Jo Sutan yang terkenal sebagai pakar Tari Piring serta Tan Bentan.
Irawati Durban Ardjo akan mementaskan Tari Klana Bandopati Losari yang diambil dari salah satu ragam Tari Topeng Cirebon. Dia merupakan salah satu murid Tjetjep Sumantri yang terkenal memperkenalkan tari Sunda sejak tahun 1950an.
"Besok saya akan membawakan tari Klana Bandopati. Kalau tari Merak Bodas akan ditampilkan oleh asisten saya," kata Ira.
Sementara Amaq Raya akan menampilkan Tari Gagak Mandiq yang lebih dikenal sebagai dasar pengembangan tari kreasi baru di Lombok, yang ia ciptakan di tahun 1950an.
Pertunjukan tersebut akan diselenggarakan pada Rabu (18/12) malam di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013