Medan (ANTARA News) - Jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Selasa, terus meningkat dan tercatat sebanyak 18.217 jiwa atau 5.594 kepala keluarga.

"Jika dibandingkan, hari Senin (16/12) hanya tercatat sekitar 18.186 jiwa atau 5.584 kepala keluarga (KK) dan ditampung di sejumlah Posko di Kabanjahe," kata Ketua Media Center Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Taringan ketika dihubungi dari Medan, Selasa.

Semakin bertambahnya jumlah pengungsi tersebut, menurut dia, dikarenakan sampai saat ini status Gunung Sinabung itu belum berubah dan masih status "Siaga".

Oleh karena itu, katanya, masyarakat yang berada di desa dibawah radius 5 Km dari kawah kaki Gunung Sinabung harus pindah atau mengungsi ke lokasi yang dianggap aman.

"Ini harus dilakukan warga desa, tidak lain untuk kepentingan keamanan dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo tidak ingin terjadi peristiwa yang merugikan masyarakat," ucap Jhonson.

Dia menyebutkan, sampai saat ini Gunung Sinabung masih kelihatan menyemburkan asap tebal bercampur debu yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

"Jika, debu erupsi Gunung Sinabung tersebut mengenai mata dan terhirup warga, dan dapat menimbulkan penyakit mata dan batuk-batuk.Hal seperti agar dapat diantisipasi dengan menggunakan masker pengamann menutup mulut dan hidung," ujar Jhonson.


31 Lokasi Penampungan

Data yang diperoleh di Posko Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung, Kabanjahe, jumlah tempat penampungan di kota tersebut sebanyak 31 lokasi. beberapa diantaranya, Los Tiga Binanga, GBKP Payung dan Masjid Agung Kabanjahe.

Kemudian, Asrama Kodim Kabanjahe, Jambur Natolu, Islamic Center, Los Tanjung Mbelang dan Los Tanjung Pulo.

Para pengungsi tersebut berasal dari 23 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo, seperti Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi Lama, Desa Kuta Rakyat dan Desa Sigaranggarang di Kecamatan Payung.

Desa Berastepu, Desa Sibintun, Desa Gamber dan Desa Kuta Tengah, Desa Kuta Mbelin, Desa Kebayaken, Desa Kuta Tonggal dan Desa Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level Siaga menjadi Awas terhitung mulai Minggu (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.

Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai empat km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius lima kilometer dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk mengungsi. (*)

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013