Tidak ada istilah kegiatan yang sedang berlangsung dianggap sakral, karena wartawan juga bisa meliput..."

Kudus (ANTARA News) - Bupati Kudus Musthofa minta maaf kepada sejumlah wartawan di daerah setempat, menyusul adanya larangan terhadap sejumlah jurnalis yang hendak mengambil gambar selama proses pelantikan kepala desa di pendopo Kudus, Jawa Tengah, Selasa.

"Kami atas nama Pemkab Kudus minta maaf atas kejadian yang dialami para wartawan," ujarnya, ditemui usai pelantikan kepala desa terpilih di Pendopo Kabupaten Kudus, di Kudus, Selasa.

Ia menegaskan, tidak ada instruksi larangan terhadap wartawan yang hendak meliput kegiatan Pemkab Kudus, termasuk meliput pelantikan Kades terpilih.

Selama masa kepemimpinannya, kata dia, tidak pernah melarang dan tidak akan melarang wartawan melakukan peliputan, karena selama ini jurnalis juga ikut membantu pemerintah dalam menyampaikan sejumlah kebijakan dan kegiatan pemkab kepada masyarakat.

Apabila benar terjadi pengusiran terhadap wartawan yang hendak meliput pelantikan kades, katanya, sejumlah pihak yang bertanggung jawab atas pelantikan tersebut akan dimintai keterangannya.

"Tidak ada istilah kegiatan yang sedang berlangsung dianggap sakral, karena wartawan juga bisa meliput ketika pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih beberapa waktu lalu," ujarnya.

Awalnya, beberapa wartawan yang hendak mengambil gambar saat proses pelantikan 116 kepala desa terpilih di Kabupaten Kudus dimulai, tidak diizinkan masuk karena beberapa alasan.

Padahal, wartawan sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak yang dinilai berkompeten.

Jurnalis yang gagal mengambil gambar proses pelantikan kades terpilih bukan hanya para fotografer, melainkan juga wartawan televisi mengalami hal serupa.

"Saya memang dilarang mengambil gambar proses pelantikan kades oleh seorang petugas Satpol PP," kata salah seorang wartawan dari TATV, Budi.

Meskipun petugas Satpol PP yang sebelumnya melarang dirinya mengambil gambar sudah minta maaf dan mempersilakan meliput, dia mengaku, enggan mengambil gambar, karena momen menarik sudah terlewatkan.

Meskipun akhirnya, wartawan diizinkan mengambil gambar setelah proses pelantikan kades terpilih berjalan lama.

Akan tetapi, sejumlah wartawan memilih tidak memanfaatkan kesempatan tersebut.

Berdasarkan keterangan dari Bagian Pemerintah Desa Setda Kudus, larangan mengambil gambar saat proses pelantikan berlangsung, khusus untuk penyedia jasa foto agar tidak mengganggu proses pelantikan kades terpilih tersebut. (AN/T007)

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013