Naypyitaw (ANTARA News) - Tim Rowing Indonesia pada SEA Games 2013 Myanmar telah meraih lima emas, melebihi target yang dibebankan oleh Persatuan Olahraga Dayung Indonesia yaitu empat emas.
"Anak-anak berhasil membuktikan bisa memberikan yang terbaik kali ini. Para pejuang kita ini sukses melampaui target dengan merebut lima emas," kata Ketua Umum PODSI Ahmad Sutjipto di Nyapyitaw, Selasa.
Menurut dia, dengan hasil ini membuktikan jika kontingen Indonesia berhak menyandang posisi juara umum dengan lima emas, satu perak, dan dua perunggu dari sembilan nomor yang dipertandingkan.
Kepastian kontingen Indonesia menjadi juara umum ditentukan setelah kembali meraih dua emas dihari terakhir kejuaraan rowing SEA Games 2013 yang digelar di Ngalike Dam, Naypyitaw.
Emas pertama dipersembahkan oleh Arief/Thomas Hallatu menjadi yang tercepat pada nomor LM 2 - dengan catatan waktu 00.07.07,92. Untuk perak direbut atlet asal Filipina Roque Jr Ayala/Alvin Amposta dengan selisih 1,61 detik.
Untuk perunggu direbut direbut duet Vietnam Thanh Binh Duong/Dinh Huy Nguyen dengan jarak 2,17 detik. Dengan kemenangan ini, Arief/Thomas berhasil mengumpulkan dua medali emas setelah hari sebelumnya juga mempersembahkan emas pada nomor LM 4-.
"Sebenarna kita tadi sempat hampir terkejar, tapi kami mampu mempertahankan posisi. Yang jelas nomor ini sangat berkesan karena ini paling berat," kata salah satu atlet LM 2-, Arief.
Emas kedua kontingen Indonesia diraih lewat nomor LM 8+ dengan sembilan atlet yaitu Jamaludin, Iswandi, Agung Budi Aji, Anang Mulyana, Edwin Ginanjarrudiana, Mochamad Alidarta Lakiki, M.Yakin, Ihram, dan Jarudin setelah membukukan waktu 00.05.59,88. Untuk perak direbut tim Thailand dan perunggu tim Vietnam.
Di sektor putri kontingen Indonesia hanya merebut perak nomor W1x lewat Maryam Makdalena Daimoi. Untuk emas nomor ini direbut atlet Singapura, Saiyidah Mohammed Rafaee dan medali perunggu direbut atlet tuan rumah melalui Shwe Zin Latt.
"Kami berhasil merebut lima emas. Ini berkat terus melakukan latihan dan persiapan yang berjalan selama dua tahun. Khusus nomor LM 8+ sebenarnya tidak mendapatkan peluang. Apalagi, selama latihan tidak cukup bagus. Tapi, kali ini harapan untuk meraih hasil terbaik bisa tercapai," kata pelatih dayung Indonesia Boudewinjin Van Opstal.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013