Sidoarjo (ANTARA News) - Air beserta lumpur semburan dari sumur Banjar Panji I milik Lapindo Brantas Inc. di Porong, Sidoarjo kembali menggenangi jalan tol Surabaya-Gempol ruas Porong-Gempol kilometer 37,600, Selasa siang.
Lumpur yang berasal dari "pond" (kolam penampungan) 3 dan 4 itu meluber melewati tanggul setinggi tiga meter lebih dan menggenangi jalan tol setinggi 40 centimeter.
Pada Selasa pagi juga sempat terjadi hal serupa, sehingga jalan tol yang terbagi dalam dua jalur itu ditutup mulai pukul 04.00 hingga pukul 08.00 WIB, sebelum siangnya sekitar pukul 13.20 WIB ditutup kembali karena luapan tersebut.
"Kita upayakan perkuatan tanggul secepatnya, agar tol kembali bisa dibuka. Pasalnya di pintu
exit (keluar) Porong, antrean kendaraan sudah padat dan macet total," ucap Kepala Pelayanan dan Pemeliharaan Jasa Marga Cabang Tol Surabaya-Gempol, Eddy Badru Jaman.
Melubernya lumpur panas di atas tanggul tol itu sangat membahayakan pengguna jalan, pasalnya selain genangan mencapai 34 sampai 40 cm, lumpur juga mengalir dengan deras dan mengeluarkan asap cukup tebal.
"Saya sudah coba tadi mengemudi, jarak pandang hanya dua hingga tiga meter. Aliran lumpur panas cukup deras dan asapnya juga tebal sepanjang 250 meter," ungkap Eddy.
Tanggul setinggi tiga meter dari bahu jalan tol itu, tampaknya sudah tidak bisa menahan dan menampung luapan lumpur panas Lapindo. Karena itu, perlu diperkuat lagi.
Menurut dia, perkuatan tanggul oleh Lapindo dan Yon Zipur 5 Kepanjen-Malang tersebut, terhambat oleh kemacetan arus lalulintas, sehingga truk pengangkut sirtu (pasir batu) untuk urukan tanggul tidak bisa beroperasi optimal.
Sementara Serma Didik HP dari Yon Zipur 5 Kepanjen Malang, memaparkan, untuk mengatasi melubernya air lumpur dilakukan peninggian tanggul yang berada di perbatasan Desa Besuki (Jabon) dengan Desa Renokenongo (Porong) dengan menggunakan dua ekscavator.
Selain itu, di sisi timur tol km 39,600 dibuat saluran untuk mengalirkan luberan air lumpur ke persawahan di wilayah Desa Pejarakan (Jabon). Untuk ini petugas memanfaatkan satu ekscavator.
Lantaran luberan air dikhawatirkan merambah wilayah Desa Besuki, Parto, seorang warga meminta tanggul di sisi barat km 39,600 juga ditinggikan.
Berdasarkan pantauan di lokasi, luberan air memang tampak deras mengarah ke tol. Jika tak segera diatasi dikhawatirkan tanggul akan terkikis dan jebol sebagaimana kejadian sebelumnya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006