Beijing (ANTARA News) - Wakil Tetap RI untuk ASEAN Dubes Ngurah Swajaya mengatakan ASEAN dan China terus membangun rasa saling percaya dan berkomitmen untuk bersama-sama menciptakan stabilitas keamanan, perdamaian, dan kemakmuran kawasan.
"Keberadaan ASEAN yang lahir dari beragam latar perbedaan anggotanya, telah menjadikan ASEAN semakin matang, untuk menjalin kerja sama bahkan kemitraan dengan pihak manapun, termasuk China," katanya kepada ANTARA di Beijing, Selasa.
ASEAN sebagai forum kerja sama regional memiliki peran sangat penting dalam menciptakan stabilitas, keamanan, perdamaian dan kemakmuran kawasan, begitu pun dengan China.
"Sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua dunia, kekuatan militer yang besar, China juga memiliki tanggung jawab yang sama untuk menciptakan stabilitas, keamanan, perdamaian, dan kemakmuran kawasan," kata Ngurah Swajaya.
Ia mengemukakan ASEAN dan China memiliki kepentingan yang sama untuk menciptakan stabilitas, keamanan, perdamaian dan kemakmuran kawasan, karena itu kerja sama bahkan kemitraan strategis yang dibangun antara kedua pihak juga harus didasari dengan rasa saling menghormati, menghargai, dan saling percaya, yang harus dibina serta dipelihara terus menerus.
"Banyak tantangan yang harus dihadapi ASEAN dan China dalam perjalanan hubungan kedua pihak, khususnya persoalan di Laut China Selatan antara anggota negara ASEAN dengan China. Namun dengan prinsip saling menghormati, menghargai dan saling percaya, maka persoalan itu dapat diselesaikan dengan baik," kata Ngurah Swasjaya.
Tak hanya itu, China juga dapat menjadikan ASEAN sebagai daerah tujuan investasi dan pariwisata yang utama. "Saat ini dari sekitar 100 juta wisatawan turis China yang berpergian ke luar negeri, hanya sekitar enam juta yang berwisata ke ASEAN," ujarnya.
Dalam hal perdagangan, masih belum ada keseimbangan. "CAFTA sangat baik dan bermanfaat bagi ASEAN, namun akan lebih baik jika itu berjalan seimbang, tidak hanya China yang mengalami surplus. Ini tantangan dalam hubungan kedua pihak yang telah menjalin kemitraan strategis selama satu dasawarsa," kata Ngurah Swajaya.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013