Jakarta (ANTARA) - Pelatih Luton Town, Rob Edwards menangis usai timnya kalah 1-3 di markas West Ham pada Sabtu (11/5) meski tim yang bermarkas di Stadion Kenilworth itu belum resmi terdegradasi.
Luton yang memiliki 26 poin berada peringkat 18, selisih tiga poin dengan Nottingham Forest di zona aman posisi 17. Namun untuk bertahan di divisi utama, Luton memerlukan kemenangan dengan selisih 12 gol pada laga terakhir melawan Fulham.
Sedangkan Nottingham Forest mendapatkan lawan yang relatif mudah, Burnley yang sudah terdegradasi, pada pertandingan terakhir.
Atas dasar perhitungan matematis itu, Rob Edward menilai peluang timnya untuk bertahan di divisi utama sudah tertutup.
Baca juga: Luton Town berada di ujung tanduk setelah dihajar West Ham 1-3
Usai pertandingan, Edwards memeluk kapten Tom Lockyer di depan para penggemarnya kemudian air mata mereka mulai mengalir.
"Sungguh sulit. Memeluk Lockyer di akhir pertandingan dan melihat reaksi suporter membuat saya emosional,” kata Edwards sebagaimana diwartakan AFP pada Minggu.
"Apa yang saya katakan kepada para pemain dan staf kami di ruang ganti adalah ‘terima kasih’. Mereka, bersama dengan fans kami dan dewan direksi, telah memberi saya 18 bulan terbaik dalam hidup saya," kata mantan pemain bertahan Aston Villa dan timnas Wales itu.
Edwards pun menyesali hasil akhir di beberapa pertandingan terakhir di mana Luton sebenarnya bisa memaksimalkan hasil imbang untuk meraih satu poin.
“Kami telah mengerahkan segalanya namun gagal,” kata Edwards. "Itu sulit bagi kami dan pada akhirnya terasa terlalu berat bagi kami."
Baca juga: Klasemen Liga Inggris: Man City dekati juara, Burnley turun kasta
Baca juga: Chelsea jaga asa berlaga di kompetisi Eropa usai tekuk Nottingham 3-2
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024