... Triyaningsih langsung tertunduk lesu... "

Naypyitaw, Myanmar (ANTARA News) - Triyaningsih gagal mempertahankan emas emas nomor 5.000 meter setelah hanya finis kedua pada SEA Games 2013, di lintasan lari Wunna Theikdi Stadium, Naypyitaw, Myanmar, Selasa.

Pelari jarak jauh andalan Indonesia harus mengakui keunggulan pelari tuan rumah, Phyu War Thet, meski kemenangannya masih kontroversial karena pendamping Tim Indonesia protes.

"Benar, kami protes karena ingin menegakkan aturan. Seharusnya atlet tuan rumah didiskualifikasi," kata manajer atletik Indonesia, Paulus Lay, usai perlombaan.

Menurut dia, kemenangan tuan rumah harus didiskualifikasi karena sang atlet keluar dari jalur. Itu terlihat jelas pada layar televisi yang ditayangkan di stadion. Bahkan, pemutaran tayangan dilakukan dua kali.

"Terlihat jelas di layar, tapi juri tidak mendiskualifikasi. Makanya kita protes," katanya.

Dengan protes ini, data resmi catatan waktu belum dikeluarkan panitia. Meski demikian, demi menguatkan protes pihak panitia meminta pendamping Indonesia menyertakan rekaman perlombaan.

Sementara itu Triyaningsih langsung tertunduk lesu setelah gagal mempertahankan performa terbaiknya. Bahkan atlet jebolan Diklat Salatiga Jawa Tengah ini terlihat menangis.

"Atlet tuan rumah memang bagus tapi kita ingin tegakkan aturan," kata Lay menegaskan.

Untuk sektor putra, Indonesia juga gagal mempersembahkan emas. Ridwan hanya mampu mempersembahkan perunggu dengan catatan waktu 00.14.27,69.

Sedangkan emas direbut atlet Viet Nahm, Van Lai Nguyen, dengan waktu 00.14.19,35. Medali perak direbut asal Thailad, Boonthung Srisung, dengan catatan waktu 00.14.21,75.

Hingga hari ketiga pelaksanaan SEA Games 2013 cabang olahraga atletik, Indonesia baru mengumpulkan satu emas, satu perak dan lima perunggu. Hanya saja untuk perak dari Triyaningsih masih kontroversi.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013