Beijing (ANTARA) - Para ilmuwan menemukan sejumlah galaksi yang kaya akan gas di alam semesta jauh dengan menggunakan Teleskop Radio Sferikal Apertur Lima Ratus meter (Five-hundred-meter Aperture Spherical Radio Telescope/FAST) di Provinsi Guizhou, China barat daya.
Hasil penelitian itu telah dipublikasikan secara daring di The Astrophysical Journal Letters pada Jumat (10/5).
Menurut penelitian tersebut, galaksi-galaksi itu memiliki gas hidrogen atomik yang sama atau bahkan lebih banyak dari puluhan ribu galaksi yang telah disurvei sebelumnya oleh teleskop radio lain.
Emisi gelombang radio serangkaian galaksi yang baru ditemukan itu memerlukan waktu hampir selama usia tata surya untuk mencapai Bumi,
Xi Hongwei dari Observatorium Astronomi Nasional Akademi Ilmu Pengetahuan China (National Astronomical Observatories under the Chinese Academy of Sciences/NAOC) merupakan penulis utama penelitian ini.
Ia bersama rekan-rekannya dari Australia, Amerika Serikat, dan Rusia, mengungkap karakteristik enam galaksi geseran merah tinggi (high-redshift) baru dalam penelitian tersebut.
Sampel galaksi geseran merah baru ini memberikan kesempatan untuk menyelidiki evolusi gas dingin di galaksi dengan lebih baik lagi, menurut makalah penelitian itu.
"Skala sampel yang lebih besar di masa mendatang akan memungkinkan kita untuk menyempurnakan pengetahuan tentang pembentukan dan evolusi galaksi."
Hidrogen merupakan elemen yang paling banyak ditemukan di alam semesta.
Dalam bentuk netralnya, hidrogen berlimpah di galaksi-galaksi spiral seperti Bimasakti.
Hidrogen netral merupakan komponen utama dari medium antarbintang (interstellar medium/ISM) dingin dan merupakan cadangan bahan bakar untuk pembentukan bintang.
Namun karena sensitivitas teleskop radio yang ada saat ini, pemahaman tentang evolusi ISM di galaksi-galaksi masih terbatas.
"Kami telah melakukan pencarian buta terhadap hidrogen netral, atau FAST Ultra-Deep Survey," ungkap Peng Bo, ilmuwan di NAOC.
Penemuan, ujar Peng, merupakan bagian dari survei yang sedang berlangsung serta menunjukkan sensitivitas luar biasa dari teleskop radio itu, yang disebutnya terbesar di dunia.
"Sejauh ini, survei FAST baru telah menemukan lebih dari 100 galaksi baru pada jarak hingga lima miliar tahun cahaya, dengan jumlah akhir diperkirakan akan mencapai lebih dari 1.000 galaksi," kata Peng, menambahkan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa galaksi pada empat miliar tahun lalu memiliki lebih banyak gas komponen pembentuk bintang dibanding galaksi-galaksi saat ini.
Galaksi jauh memiliki cadangan gas yang jauh lebih besar dibanding yang diyakini sebelumnya.
Galaksi-galaksi yang baru ditemukan tersebut menjadi tampak sangat redup pada jarak yang sangat jauh dan memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda.
Karena itu, FAST tidak dapat menemukan galaksi-galaksi pasangannya dengan akurasi yang sama dengan teleskop optik.
Dengan bantuan para ahli yang menggunakan teleskop optik terbesar di Amerika Serikat dan Rusia, galaksi-galaksi pasangan tersebut akhirnya dapat diidentifikasi.
Galaksi-galaksi pasangan itu diketahui memiliki jumlah bintang 2-3 kali lebih banyak daripada Bimasakti, tetapi mengandung 10 kali lipat massa gas hidrogen, tutur Peng.
"Program kolaborasi yang sukses antara astronom radio China dan Australia ini menunjukkan potensi luar biasa dari teleskop radio generasi baru," ujar Lister Staveley-Smith, profesor dari University of Western Australia.
FAST merupakan teleskop radio piringan tunggal terbesar di dunia. Area penerimaannya yang setara dengan 30 lapangan sepak bola standar.
Terletak di daerah dengan depresi karst yang dalam dan melingkar secara alami di Provinsi Guizhou, China barat daya, FAST mulai resmi beroperasi pada Januari 2020 dan dibuka resmi untuk dunia pada 31 Maret 2021.
Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024