Sejumlah tanggul kritis di daerah hilir Jatim masih mampu mengendalikan luapan Bengawan Solo, sehingga tidak ada kejadian tanggul jebol.Bojonegoro (ANTARA News) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo Jawa Timur (Jatim), menyatakan banjir luapan Bengawan Solo di daerah hilir Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, terkendali.
"Sejumlah tanggul kritis di daerah hilir Jatim masih mampu mengendalikan luapan Bengawan Solo, sehingga tidak ada kejadian tanggul jebol," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo Jatim, Mucharom, di Bojonegoro, Selasa.
Sejumlah tanggul kritis dan rawan jebol, di antaranya, tanggul kanan Bengawan Solo sepanjang 50 meter di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, kemudian tanggul di Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, dan tanggul Banjararum, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.
Menurut dia, tanggul kanan Bengawan Solo di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, sudah ditinggikan setinggi 1 meter oleh Dinas Pengairan Bojonegoro.
Tanggul kanan Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Kanor, sepanjang 400 meter juga sudah diperbaiki Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
"Tanggul di Desa Banjarum, Kecamatan Rengel, Tuban, yang mengalami retak-retak juga sudah di perbaiki BBWS Bengawan Solo dengan cara "disuntik" dengan tanah," jelasnya.
Meski demikian, katanya, kewaspadaan tetap dilakukan mengingat luapan Bengawan Solo masih belum aman, sebab di daerah hulu yang semula air Bengawan Solo kembali naik. Apalagi saat bulan purnama mengakibatkan air laut pasang dan perjalanan air banjir menjadi terhambat.
Data di UPT Bengawan Solo, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro yang semula bertahan pada posisi 14,94 meter (siaga II-kuning) sejak Senin (16/12) pukul 23.00 WIB kembali naik menjadi 14,95 meter, Selasa pukul 08.00 WIB.
Sementara itu, ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro, yang semula sudah turun dengan posisi 25,96 meter naik lagi menjadi 26,25 meter, Selasa pukul 08.00 WIB.
"Hujan di Lereng Lawu Magetan airnya semua masuk ke Bengawan Solo," ujarnya.
Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, banjir luapan Bengawan Solo telah merendam 144 desa yang tersebar di 15 kecamatan.
Warga yang terkena dampak banjir sebanyak 3.369 jiwa harus mengungsi di sejumlah lokasi, di antaranya, di tanggul Bengawan Solo, tepi jalan raya Bojonegoro-Padangan, dan di Gedung Serbaguna, milik pemkab.
Banjir juga merendam areal pertanian seluas 4.071 hektare, palawija 482 hektare, merendam prasarana dan sarana umum dengan perkiraan kerugian mencapai Rp4,681 miliar lebih.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013