Kondisi tersebut berpotensi terjadi mulai Sabtu (11/5) hingga Selasa (14/5) malamMedan (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gelombang dengan ketinggian 2,0 meter diprakirakan berpeluang terjadi di Samudera Hindia barat Aceh.
"Kondisi tersebut berpotensi terjadi mulai Sabtu (11/5) hingga Selasa (14/5) malam," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Belawan Margaretha R Simanjuntak di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu.
Ia menyebutkan daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Samudra Hindia barat Sumatra Barat (Sumbar) hingga barat Aceh, dan Selat Malaka.
Baca juga: BMKG peringatkan gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia
Menurutnya, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh dan Sumatra Utara.
Kondisi angin di wilayah perairan Sumatera bagian utara pada umumnya bertiup dari arah timur hingga barat daya dengan kecepatan berkisar antara 2 - 20 knot.
Sementara Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Putri Diana Tarigan menyebutkan kondisi cuaca di Sumatera Utara pada Minggu (12/5) siang dan sore berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Baca juga: BMKG sebut tinggi muka laut di RI naik hingga 1,2 cm per tahun
Potensi hujan lebat dapat terjadi di wilayah Simalungun, Asahan, Karo, Toba, Samosir, Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Padang Lawas, Mandailing Natal, Nias Utara, Nias Selatan, Kota Gunung Sitoli dan sekitarnya
Pada malam hari, kata dia, berpotensi hujan lebat di Langkat, Binjai, Samosir, Toba, Karo, Humbang Hasundutan, Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Mandailing Natal dan sekitarnya.
"Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah pantai barat, lereng barat, pegunungan, dan sebagian lereng timur Sumatera Utara yang dapat menyebabkan banjir, longsor, serta bencana hidrometeorologis lainnya," kata Putri Diana Tarigan.
Baca juga: BMKG ingatkan ancaman gelombang tinggi hingga lima meter di NTT
Pewarta: Juraidi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024