Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor(Polres) Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, mengidentifikasi para pelaku yang melakukan aksi penyerangan atau berbuat anarkis terhadap warga di Dusun Montong, Desa Meninting, pada Jumat malam (10/5).
"Jadi, tindak lanjut kejadian Jumat malam (10/5) di Montong Buwuh, kami saat ini masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Mudah-mudahan pelaku bisa teridentifikasi dengan cepat," kata Kepala Polres Lombok Barat AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi yang dihubungi melalui telepon dari Mataram, Sabtu.
Selain saksi, pemeriksaan dilakukan terhadap media perekam, salah satunya CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Gede Junaedi memastikan bahwa pihaknya menangani persoalan ini dengan serius. Bahkan, guna mengungkap kasus ini pihaknya berkolaborasi dengan Polda NTB.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Gede Junaedi menegaskan bahwa pihaknya telah mengetahui motif dari aksi penyerangan yang diduga dilakukan oleh sekelompok warga dari wilayah Lombok Tengah.
"Jadi, ini berawal dari ketersinggungan warga terhadap aksi pengendara yang berboncengan melintas di jalan raya Meninting. Mereka datang dari arah Senggigi menuju Mataram," ujarnya.
Karena tersinggung, warga di sekitar lokasi kejadian mengejar pengendara yang berboncengan, hingga terjadi perselisihan.
"Setelah diingatkan, mereka (pengendara) pulang. Dari rumahnya, kemudian mereka bawa warga yang jumlahnya kurang lebih 50 orang dengan truk, menyerang Montong Buwuh," ucap dia.
Akibat dari aksi tersebut, Gede Junaedi membenarkan adanya dua korban dari warga Montong Buwuh yang mengalami luka sobek dalam aksi penyerangan tersebut.
"Untuk yang satu, mengalami luka di tangan, satunya lagi luka di bagian belakang kepala. Keduanya sudah mendapatkan perawatan medis, dan mereka sudah melapor ke Polda NTB," katanya.
Lebih lanjut, Gede Junaedi menyampaikan bahwa pascaaksi penyerangan, pihaknya sudah melakukan pengamanan di Montong Buwuh. Situasi terkini di lokasi dikabarkan sudah aman terkendali.
"Jadi, sejauh ini kondisi lapangan aman terkendali. Personel sudah turun ke lapangan dan kami mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kondusivitas," ujarnya.
Pewarta: Dhimas B Pratama
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024