Gaza, Palestina (ANTARA) - Para warga Palestina yang mencari perlindungan di Rafah, di ujung selatan Gaza, mulai meninggalkan kota itu setelah Israel pada Senin (6/5/) mendesak warga sipil untuk mengungsi dari beberapa wilayah Rafah menjelang rencana serangan darat.

Banyak dari warga Palestina itu sudah beberapa kali mengungsi sejak meletusnya konflik Palestina-Israel pada 7 Oktober 2023, dan mengungkapkan kekhawatiran soal menemukan tempat yang aman di tengah berlangsungnya serangan Israel.

Tentara Israel akan melanjutkan operasinya di Rafah "sesuai rencana," usai perundingan gencatan senjata Israel-Hamas yang digelar di Kairo, Mesir, gagal pada Kamis (9/5), kata seorang pejabat Israel.

Orang-orang meninggalkan rumah mereka di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 8 Mei 2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Para warga meninggalkan rumah mereka di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 8 Mei 2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Para warga menunggu untuk meninggalkan tempat pengungsian di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 6 Mei 2024. Militer Israel pada Senin (6/5) malam waktu setempat mengatakan bahwa mereka melancarkan serangan udara berskala besar di kota paling selatan Gaza, Rafah. Sebelumnya pada hari yang sama, Israel mengatakan bahwa mereka telah meminta warga sipil untuk mengungsi dari Rafah timur menjelang rencana serangan darat. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024