Jakarta (ANTARA) -
PT Binokular Media Utama (Binokular) mengungkap data bahwa kinerja wasit Francois Letexier dan Witan Sulaeman dalam laga play-off tim nasional Indonesia U-23 versus Guinea U-23, di INF Clairefontaine, Paris, Perancis, Kamis (9/5), mendominasi pemberitaan media massa.

Manajer News Data Analytics (Newstensity) Binokular, Nicko Mardiansyah, membeberkan berdasarkan kegiatan monitoring pada 9-10 Mei 2024, diketahui bahwa isu teratas yang diberitakan media massa dalam laga tersebut berhubungan dengan jalannya pertandingan, khususnya perilaku ringan ringan tangan wasit yang sangat mudah memberikan kartu merah.
"Kinerja wasit asal Prancis itu cukup disorot media massa, baik dalam laga kontra Guinea yang berujung dua penalti dan kartu merah kepada pelatih Shin Tae-yong (STY)," kata Nicko dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.

Selain kinerja wasit, posisi Witan Sulaeman yang menjadi kapten menggantikan Rizky Ridho, serta semangat juang di lapangan meski mengalami cedera pada babak pertama juga dibahas oleh media massa.

"Witan Sulaeman menjadi pemain yang paling disorot dalam dua isu, pertama posisinya menjadi kapten menggantikan Rizky Ridho. Kedua, pelanggaran yang dilakukan terhadap Algassime Bah berujung penalti," ujar dia.

Lebih lanjut dia membeberkan, Binokular turut menampilkan klaster dengan jaringan perorangan yang berpusat kepada pelatih STY, yang dihubungkan dengan Justin Hubner, Alfeandra Dewangga, Elkan Baggott, Marselino Ferdinand, dan Rizky Ridho.

Beberapa pemain Guinea juga ikut disorot media, di antaranya paling dominan, yakni Illaiz Moriba yang disebut merupakan mantan pemain Barcelona yang mencetak gol dalam penalti, sekaligus membuat Guinea unggul dari Indonesia 1-0 hingga babak akhir.

Kemudian, apresiasi terhadap perjuangan Garuda Muda, absennya Justin Hubner, Elkan Baggott, dan Rizky Ridho, penyelenggaraan menonton bareng di berbagai daerah, serta bergabungnya Alfreandra Dewangga dalam timnas U-23, termasuk dalam pemberitaan media.

Dari sisi media massa, juga turut menyoroti jalannya pertandingan hidup-mati itu.

Manajer Social Media Data Analytics (Socindex) Binokular, Danu Setio Wihananto, menyebut, keputusan dari wasit pertandingan lagi-lagi mendapatkan sorotan netizen.

Keputusan wasit Francois Letexier, dinilai netizen tidak tepat dalam memberikan dua kali hukuman tendangan penalti untuk Indonesia. Ketiadaan Video Assistant Referee (VAR) pada pertandingan itu, juga cukup disayangkan oleh warganet.

Tidak hanya di media massa, pengguna media sosial Instagram, tambah Danu, juga ramai membincangkan penampilan Witan Sulaeman.

Witan mengalami cedera kepala usai berbenturan dengan pemain Guinea, Issiaga Camara.

Setelah itu, tampak Witan dapat bermain kembali, tetapi dengan kepala dibalut perban. Warganet menyebut Witan seperti menggunakan peci dalam pertandingan tersebut.

Tim Nasional (timnas) U-23 Indonesia gagal melaju ke Olimpiade 2024 karena kalah dari Guinea di tahapan play-off dengan skor 0-1.


Penalti dari Ilaix Moriba pada menit ke-29, sudah cukup untuk mengubur impian Indonesia berlaga di Olimpiade pada Juli nanti.

Baca juga: Binokular sebut sukses timnas U-23 dominasi pemberitaan media massa

Baca juga: Indonesia dicoret dari AFC U23 terkait indikasi suap wasit, benarkah?

Baca juga: Lupakan tiket Olimpiade, mari fokus ke Piala Dunia 2026

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024