Soal langkah saya ke depan saya tergantung kepada manajemen tetapi keinginan pribadi saya adalah masih ingin mempertahankan gelar juara dunia lagi."
Semarang (ANTARA News) - Juara dunia kelas ringan (61,2 kilogram) IBO Daud Yordan memfokuskan diri pada penyembuhan luka setelah bertarung melawan petinju Afrika Selatan Shipo "Tsunami" Taliwe di Australia, awal Desember 2013.
"Saya memang sempat mengalami luka di pelipis sebelah kiri karena terkena pukulan lawan tetapi tidak perlu dijahit," kata petinju dengan rekor bertarung 32 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Senin.
Akan tetapi luka tersebut, lanjut petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut, sudah mulai membaik karena tidak terlalu dalam seperti saat menghadapi petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela beberapa waktu lalu.
Petinju kelahiran Sukadana Kalimantan Barat, 10 Juni 1987, tersebut berhasil mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah menang angka atas petinju Afrika Selatan Shipo Taliwe di Australia, 6 Desember 2013.
Upaya mengalahkan petinju Afrika Selatan tersebut melalui perjuangan yang berat mengingat dari tiga juri hanya dua yang memenangkan Daud Yordan sedangkan satu juri lagi memenangkan Shipo Taliwe (113-114, 117-110,116-111).
Ayah dari Miquel Angel Yordan Jr tersebut merebut gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah mengalahkan petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli 2013.
"Soal langkah saya ke depan saya tergantung kepada manajemen tetapi keinginan pribadi saya adalah masih ingin mempertahankan gelar juara dunia lagi," katanya.
Menyinggung kegiatan setelah bertarung melawan petinju Afrika Selatan tersebut, suami dari Angela Megaria Panuda tersebut mengatakan bahwa sekarang ini dirinya lebih banyak mengurus kegiatan rumah tangga.
"Saya sekarang fokus pada kegiatan rumah tangga dahulu, seperti membersihkan rumah, memotong rumput dari depan hingga belakang. Saya belum mulai latihan bertinju, tetapi tetap bergerak untuk menjaga kondisi tubuh," katanya.
Sebelum berkecimpung di kelas ringan, Daud Yordan juga sempat menjadi juara dunia kelas bulu IBO setelah menang KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012. Kemudian gelar tersebut sempat dipertahankan setelah menang atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev di Singapura, 9 November 2012.
Akan tetapi, gelar tersebut akhirnya lepas setelah kalah TKO ronde ke-12 dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, 14 April 2013. Setelah itu, Daud memutuskan untuk naik dua kelas dari bulu (57,1 kilogram) ke kelas ringan (61,2 kilogram).
Petinju Afrika Selatan tersebut (Simpiwe Vetyeka) ini yang akhirnya menghentikan petinju Indonesia lainnya Chris John dalam upaya mempertahankan gelar juara dunia ke-19 kali.
Pada pertarungan di Australia, 6 Desember 2013, Chris John dipaksa mundur pada ronde keenam (Chris John tidak melanjutkan pertarungan) saat melawan Vetyeka. (H015/D007)
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013