Dia juga meminta agar pengelola rumah sakit untuk menggiatkan program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada ibu yang baru melahirkan.
"Saya pribadi merasa dosa, kalau kita sebagai petugas kesehatan tidak menggiatkan pemberian ASI pada bayi," ujarnya saat memberi penghargaan kepada 22 pengelola terbaik Rumah Sakit (RS) Sayang Ibu dan Bayi yang berasal dari berbagai daerah di Tanah Air di Jakarta, Senin.
ASI, kata dia, adalah anugerah Tuhan yang harus diberikan kepada anak, bukan dengan menggantinya dengan susu sapi.
Selain itu, kata dia, petugas kesehatan juga harus peduli terhadap kesehatan ibu hamil, karena sebagian besar penyebabnya adalah kondisi ibu hamil tidak sehat.
Sementara itu, sebanyak 22 direktur rumah sakit yang menerima yakni RSUD Yulidin, RSUD Deli Serdang, RS Budi Kemulian Kepri, RSUD Pariaman, RSUD Palembang Bari, RSUD H Abdul Manap, RSU A Yani Metro, RSUD Taluk Kuantan, RSUD Bangka Tengah, RS Mayapada, RS St Carolus, RS Gunung Jati, RS PKU Muhammadiyah Gombang, RSU Wates, RS Dr Haryoto Lumajang, RS Wangaya, RS Dompu, RS Abdul Aziz, RS Taman Husada, RSUD Sultan Imanuddin Pangkalbun, RSUD Banjarbaru, RSU Haji Makassar, RS Budi Agung, RS Abunawas, RSUD Prof dr Aloei Saboe, dan RSUD dr H Chasan Boesoirie.
Menkes mengungkapkan pemberian penghargaan ini adalah dalam rangka peringatan Hari Ibu ke-85. Penghargaan tersebut penting untuk mendorong peningkatan mutu pelayanan terhadap kesehatan ibu dan bayi yang harus ditangani serius.
"Penghargaan ini diharapkan bisa memberi inspirasi terbaik bagi pengelola rumah sakit," jelas dia.
Kepada para pengelola rumah sakit tersebut, Menkes berpesan agar mereka terus meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
Rumah sakit juga diminta untuk benar-benar menerapkan 10 tindakan perlindungan ibu dan bayi.
Pewarta: Indriani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013