Jakarta (ANTARA) -
Prosper yang membela DUB dan Jawato dari PJ, merupakan dua pemain naturalisasi, serta penggawa utama tim nasional bola basket Indonesia yang belum pernah bertarung dalam kompetisi resmi seperti IBL.
Dalam laman IBL yang dipantau di Jakarta, Jumat, Dewa United merupakan tim IBL pertama Prosper sejak menjadi pemain naturalisasi Indonesia pada 2020 dan pernah bersama Jawato membela tim Indonesia Patriots sebelum resmi jadi warga negara Indonesia (WNI).
Baca juga: Dewa United sambut pekan ke-11 IBL 2024 dengan rekor tak terkalahkan
Prosper yang setinggi 2,09 meter itu telah sukses menyapu bersih 12 pertandingan melalui kemenangan beruntun bersama klubnya, dengan rekor 12-0.
Ia berkontribusi untuk torehan gemilang klub kebanggaan warga Banten itu, dengan catatan rata-rata 17,6 point per game (ppg), 9,5 rebound per game (rpg), 1,8 assist per game (apg), dan 1,2 steal per game (spg).
Bahkan, pemain berumur 35 tahun itu pernah mencetak 42 poin dalam satu pertandingan saat melumat Bali United di pekan ke-9, April lalu.
Baca juga: Brandon Jawato kembali ke Pelita Jaya
Sementara, Jawato yang menjadi lawan Prosper, sudah mencetak rata-rata 6,6 ppg, 3,4 rpg, 2,3 apg, dan 1 spg.
Pada IBL 2024, merupakan musim kedua Jawato membela PJ, setelah sempat membela klub itu pada 2016.
Pemain setinggi 1,93 meter tersebut, menjadi salah satu tulang punggung kesuksesan PJ merebut 12 kemenangan beruntun musim ini, dengan rekor 12-1.
Big match antara kedua klub itu diprediksi sengit, karena dihuni para pemain dengan kualitas yang setara.
Namun, dalam sejarah pertemuan klub, Pelita Jaya masih unggul atau mendominasi, karena empat kali menang dalam empat pertandingan terakhir yang dilakoni keduanya sejak 2022.
Baca juga: Michael Qualls raih "top point per game" di pekan ke-10 IBL 2024
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024