Cilodong, Bogor (ANTARA News) - Batalyon Mekanis Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang akan dilibatkan dalam Operasi Pemelihara Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kini menjalani latihan pra-tugas sebelum diterjunkan ke Lebanon. Pembukaan latihan pratugas Batalyon Mekanis TNI itu, dipimpin langsung oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Endang Suwarya, di Markas Divisi-1/Kostrad Cilodong, Bogor, Selasa. Latihan Pratugas ini akan dilaksanakan mulai 29 Agustus sampai 2 September 2006, untuk membekali seluruh peserta dengan materi taktis dan teknis tempur, adat istiadat di daerah tujuan serta pengenalan situasi terakhir di Lebanon. "Hal tersebut penting, untuk dapat melaksanakan misi semaksimal mungkin sesuai amanat yang diberikan PBB kepada mereka sebagai pasukan perdamaian di Lebanon," ujar Endang. Menyikapi krisis di Timur Tengah menyusul agresi militer yang dilancarkan Israel terhadap Lebanon, pemerintah Indonesia menetapkan untuk mengirimkan militernya bergabung dalam pasukan pemelihara perdamaian PBB. Meski hingga kini PBB belum memutuskan negara mana saja yang akan dilibatkan, namun Indonesia telah menyiapkan sekitar 1.000 personel disertai perlengkapan tempur yang memadai yang dimiliki Indonesia. Pemerintah Indonesia hingga kini juga masih menunggu konsep operasi dan "rule of engagement" tentang operasi pemelihara perdamaian di Lebanon dari PBB. Diperkirakan PBB akan memberikan konsep operasi dan "rule of engagement" pada Selasa (29/8) untuk semua negara partisipan, setelah rapat Dewan Keamanan (DK)B PBB yang dilaksanakan pada Senin. Meski begitu, PBB berharap pasukan TNI sudah dapat diberangkatkan pada pekan ini. Pasukan TNI yang akan bergabung dalam pasukan perdamaian tersebut, akan dipimpin oleh Letnan Kolonel Infanteri Surawahadi. (*)

Copyright © ANTARA 2006