Menguatkan fondasi

Pencapaian-pencapaian positif itu membuat tak ada alasan untuk menghentikan program naturalisasi. Sebaliknya, harus lebih agresif lagi, bukan saja demi Olimpiade dan Piala Asia berikutnya, tapi juga demi membentuk timnas sepak bola yang bisa melangkah sampai jauh ke putaran final Piala Dunia.

PSSI harus melanjutkan program ini, kendati sejumlah pihak terus mempersoalkan program ini. Padahal program ini bisa merangsang sepak bola nasional menjadi lebih baik dan lebih kuat, selain dapat mengakhiri siklus kegagalan demi kegagalan di masa lalu.

Semifinal Piala Asia U23 2024 adalah semifinal pertama yang diikuti Indonesia setelah lima kali gagal mencapai turnamen ini. Dan ini sama dengan fase gugur Piala Asia 2023 yang menjadi fase gugur Piala Asia pertama yang ditembus Indonesia setelah berulang kali gagal melakukannya.

Kini, mengingat sebagian anggota skuad Garuda Muda adalah juga skuad timnas senior, perhatian harus beralih kepada kualifikasi Piala Dunia 2026.
 
Penyerang Guinea Momo Fanye Toure (Kiri) berebut bola dengan bek Indonesia Bagas Kaffa pada pertandingan play-off pra-Olimpiade antara Indonesia dan Guinea, untuk memperebutkan tempat terakhir di turnamen sepak bola Olimpiade putra di Paris 2024 , di Clairefontaine-en-Yvelines, selatan Paris, Kamis (9/5/2024). ANTARA/AFP-Miguel Medina/aa. (AFP/Miguel Medina)

Panggung Olimpiade memang besar, tapi kalah besar dan bergengsi dari pada Piala Dunia FIFA. Semua pemain sepak bola profesional, termasuk para supertar seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, ingin tampil di panggung ini.

Ada banyak pemain hebat yang gagal tampil dalam Piala Dunia karena kalah bersaing masuk timnas mereka. Tapi ada banyak jalan bagi sebagian dari mereka agar bisa merawat asa tampil dalam turnamen sepak bola terbesar itu. Salah satunya adalah dengan memperkuat tim negara lain.

Dan keberhasilan Garuda belakangan ini membuat Indonesia masuk daftar negara yang dilihat pemain-pemain semacam itu sebagai gerbang menuju panggung Piala Dunia. Jangan buang kesempatan ini.

Kegagalan merebut tiket Olimpiade mesti memperkuat asa mencapai putaran final Piala Dunia, yang bisa diawali dari Piala Dunia 2026.

Jika pun tiket Piala Dunia 2026 terlalu sulit dicapai, setidaknya rangkaian menuju Piala Dunia 2026 menjadi peluang untuk menguatkan fondasi timnas yang siap berbicara banyak dalam segala turnamen, khususnya Piala Asia, Olimpiade, dan Piala Dunia berikutnya.

Baca juga: Erick Thohir berterima kasih atas perjuangan timnas Indonesia U-23
Baca juga: Pesan Presiden FIFA untuk Indonesia: Banggalah dengan timnas Anda

Copyright © ANTARA 2024