Surabaya (ANTARA News) - Wapres Boediono menyematkan tanda kehormatan "Satya Lencana Wira Nusa" kepada Sertu Marinir Ade Putra dari Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang menyelesaikan tugas dengan baik saat menjadi prajurit pengamanan Pulau Brass (2010).
Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut dalam keterangan pers kepada Antara di Surabaya, Minggu, melaporkan penyematan penghargaan untuk pasukan pengamanan pulau terluar itu dilakukan Wapres pada puncak acara "Hari Nusantara 2013" di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu.
Acara yang mengambil tema "Setinggi Langit Sedalam Samudera Adalah Potensi Pariwisata dan Kreativitas Nusantara yang Tak Terhingga" itu juga disaksikan istri Wapres Ny Hj Herawaty Budiono, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, dan para petinggi TNI-sipil.
Para petinggi TNI dan sipil yang hadir antara lain Wakasal Laksamana Madya TNI Hari Bowo Msc, Gubernur Sulteng Longki Djanggola beserta jajaran Forum Kerja Perangkat Daerah (FKPD) Sulteng, sejumlah Gubernur dan Bupati di Indonesia, Tokoh Masyarakat, dan undangan.
Ribuan masyarakat Kabupaten Palu dan sekitarnya yang termasuk dalam wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) berbondong-bondong memadati Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, untuk menyaksikan 12 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang sedang melaksanakan Sailing Pass.
Selain itu, mereka juga menyaksikan atraksi terjun payung free fall oleh para penerjun pilihan dari Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI Angkatan Laut pada puncak acara "Hari Nusantara 2013" itu.
Sementara itu, unsur-unsur dari TNI Angkatan Laut yang terlibat dalam "sailing pass" pada Hari Nusantara 2013 terdiri dari 12 unsur, yakni satu unit kapal kelas Van Speijk (VS), satu unit kelas Sigma, satu Landing Platform Dock (LPD), dua Kapal Cepat Rudal (KCR), lima5 Fast Patrol Boat (FPB), dan dua Patroli Cepat (PC).
Adapun nama-nama kapalnya adalah KRI Abdul Halim Perdanakusuma (AHP)-355, KRI Sultan Hasanuddin (SHN)-366, KRI Makassar (MKS)-590, KRI Rencong (RCG)-622, KRI Keris (KRS)-624, KRI Ajak (AJK)-653, KRI Hiu-804, KRI Kakap-811, KRI Pandrong (PDG)-801, KRI Kerapu (KRP)-812, KRI Birang (BRG)-813, dan KRI Suluh Pari (SLP)-809.
Untuk kapal non TNI AL/pemerintah terdiri dari Polisi Air (Polair), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), Navigasi (Nav), Bea Cukai (BC), dan sebagainya, bahkan sejumlah kapal nelayan pun juga ikut ambil bagian dalam ajang kebaharian tersebut.
Selain Sailing Pass kapal perang jajaran TNI AL, puncak acara juga dimeriahkan atraksi terjun payung Free Fall oleh 14 penerjun pilihan dari Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang mendarat tepat di atas geladak KRI Makassar-590 yang sedang melaju di Perairan Teluk Palu.
Yang tak kalah menarik dan mampu mengundang perhatian para undangan adalah ketika dua penerjun terakhir yang membawa banner Hari Nusantara 2013 dan bendera Merah Putih yang masing-masing berukuran 6x4 meter mendarat dengan tepat di titik droping zone yang sudah disiapkan di depan podium yang berada di bibir pantai Talise, Palu, Sulteng.
Para penerjun andal tersebut, sebelumnya diangkut dengan menggunakan pesawat Casa U 617 milik TNI Angkatan Laut, dengan pilot Laut (P) Gugus dari Wing -1 Surabaya. (*)
Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013