"Radio tanggap bencana tersebut dibuat oleh Yasuke Wakiya dan diujicobakan di Radio Republik Indonesia (RRI) Manado," kata Wali Kota Manado Vicky Lumentut di Manado, Minggu.
Vicky mengatakan radio tanggap bencana tersebut, dihadirkan bersama dengan JICA sebab kota tersebut rawan bencana seperti banjir dan tanah longsor. Dengan adanya peralatan tersebut bisa membantu masyarakat mengantisipasi keadaan darurat.
Radio tanggap bencana tersebut, menurut Vicky, diujicobakan langsung di RRI Manado sehingga bisa diterima oleh seluruh warga kota dari Bunaken Kepulauan sampai Malalayang dengan jelas.
"Radio tersebut juga berfungsi sebagai penerima sinyal banjir di Manado, jadi hal-hal tersebut bisa diantisipasi sedini mungkin," katanya.
Wali Kota Vicky menyampaikan penghargaan tinggi kepada pembuat radio tersebut serta JICA sebab memberikan bantuan yang sangat berarti bagi warga Manado menghadapi keadaan darurat.
"Saya sangat berterima kasih kepada JICA yang telah membantu Pemkot Manado untuk mengantisipasi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi, apalagi di musim hujan seperti ini," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Maxmilian Tatahede, mengatakan penyerahan bantuan tersebut bertujuan memberikan peringatan dini bagi masyarakat.
"Terutama yang bermukim di sepanjang tepian daerah aliran sungai (DAS) Tondano yang selalu menjadi korban bencana banjir setiap kali airnya meluap," kata Tatahede.
Ia mengatakan radio tersebut sangat berarti karena jika turun hujan dengan intensitas tinggi dan berpotensi banjir, maka radio tersebut akan memberikan peringatan kepada masyarakat dan mengharuskan mereka mengevakuasi dini, agar tidak jadi korban.
Pewarta: Joyce Bukarakombang
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013