Sampai saat ini sudah hari ke enam pascabanjir kami buka pelayanan dan bekerja sama dengan beberapa organisasi profesi. Pasien setiap harinya rata-rata 100 sampai 150 orang sampai hari ini

Makassar (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin memastikan posko kesehatan berfungsi melayani maksimal untuk korban bencana banjir dan longsor di Kabupaten Wajo dan Luwu.


Melalui keterangannya yang diterima di Makassar, Kamis, Bahtiar mengunjungi posko kesehatan di Kelurahan Siwa, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, dan tiga posko kesehatan di Kabupaten Luwu, Rabu (8/5) malam.
Kepada Pj Gubernur Sulsel, Penanggung Jawab Posko Kesehatan Kecamatan Pitumpanua Susani Said menjelaskan posko kesehatan tersebut hadir sejak hari pertama banjir bandang melanda Siwa.

Posko pelayanan kesehatan tersebut, menurut dia, dibuka karena fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas terkena dampak banjir tersebut.

Baca juga: Pemprov Sulsel beri pendampingan "trauma healing" bagi korban bencana

"Sampai saat ini sudah hari ke enam pascabanjir kami buka pelayanan dan bekerja sama dengan beberapa organisasi profesi. Pasien setiap harinya rata-rata 100 sampai 150 orang sampai hari ini," kata Sani.

Sani menjelaskan pihaknya bergantian tugas untuk siaga di posko tersebut, mulai dari dokter umum, perawat, bidan, hingga petugas apoteker. "Kami melakukan penjadwalan shift jaga itu terdiri dari dokter umum, perawat, ada bidan, ada apoteker, untuk melakukan pelayanan di sini," katanya.

Ia berharap kondisi pascabencana segera pulih kembali dan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan Puskesmas Pitumpanua segera bisa difungsikan kembali.

"Mudah-mudahan bencana ini segera berlalu, fasilitas kesehatan kemudian dibuka lagi. Di wilayah ini ada rumah sakit, juga puskesmas yang belum bisa beroperasi. Namun untuk puskesmas sudah 80 persen pembenahan, sisa kasur-kasur yang harus dibersihkan agar bisa beroperasi kembali," urainya.

Baca juga: BPBD Sulsel fokuskan tangani desa terisolir Kecamatan Latimojong Luwu

Sementara untuk ketersediaan obat-obatan, lanjutnya, sampai saat ini masih mencukupi. Setiap saat obat-obatan disuplai langsung Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo dan Dinas Kesehatan Sulsel.

Lebih jauh Sani melaporkan, dampak dari banjir tersebut membuat warga terdampak cukup rentan terhadap sejumlah penyakit seperti diare, ISPA, dan gatal-gatal, sehingga, posko pelayanan kesehatan tersebut harus melayani pasien mencapai 100-150 orang per harinya, dan tak sedikit pula yang dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan intensif.

"Untuk masyarakat yang terdampak banjir agar tetap menjaga kesehatan, jaga kebersihan lingkungan. Mudah-mudahan masyarakat bisa menggunakan air bersih, karena rata-rata pasien yang kami rawat penyebabnya personal hygiene," katanya.

Baca juga: Pemerintah Pusat kirim bantuan 40 ton beras untuk bencana Sulsel

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024