Jakarta (ANTARA News) - Dalam sidang paripurna DPRD DKI Jakarta tentang pendidikan, Fraksi PPP (F-PPP) melontarkan wacana bahwa anak sekolah seharusnya dilarang menjadi artis dan mengusulkan sekolah melarang semua bentuk promosi barang dan jasa di lingkungan sekolah.
Artis remaja Shandy Aulia melihat wacana Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tersebut sebagai suatu hal yang tidak masuk akal, mengingat Raperda tersebut dapat memasung kreativitas dari para aktor yang masih berusia muda, kata Shandy pada acara peluncuran VCD "Apa Artinya Cinta?" di Jakarta, Senin.
"Saya keberatan, mana ada anak sekolah gak boleh kerja? Di luar negeri pun anak sekolah bisa kerja part-time," kata artis yang beken berkat perannya sebagai Tita dalam film "Eiffel, I`m in Love" itu.
Dalam wacana yang dilemparkan F-PPP dalam sidang paripurna yang berlangsung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (24/8), selain melarang anak sekolah menjadi artis, lingkungan sekolah pun diusulkan untuk melarang kegiatan syuting film yang memvisualisasikan pelajar berpakaian dan bertingkah laku vulgar serta bergaya hidup seks bebas seperti yang banyak ditayangkan di sinetron remaja saat ini.
Menurut F-PPP, kegiatan menjadi artis dan memasuki dunia hiburan dianggap dapat merusak moral anak muda karena membawa mereka ke gaya hidup yang bebas seperti kerap dituduhkan kepada para selebritis.
Untuk satu hal itu, Shandy yang saat masih duduk di kelas III sebuah SMA itu menyatakan keberatannya. "Saya habis sekolah syuting terus pulang ke rumah. `Weekend` (akhir pekan) cuma pergi makan dan nonton sama teman. Saya rasa anak-anak lain malah lebih heboh dari saya," tutur siswa SMA Don Bosco itu mencontohkan kegiatannya.
Ia menyebut bahwa tanpa memasuki dunia hiburan pun, banyak anak sekolah yang masih suka membolos, dan menjadi artis disebut Shandy sebagai cara yang positif dalam menyalurkan bakatnya, dan lebih baik daripada membolos.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006