Naypyitaw (ANTARA News) - Dua peluang medali emas dari tinju putri melayang setelah dua wakil Indonesia di final tinju SEA Games 2013 di Wunna Theikdhi Boxing Stadium, Naypyitaw, Myanmar, Sabtu mengalami kekalahan dari lawan-lawannya.
Atlet putri pertama yang akhirnya hanya mendapatkan medali perak adalah Beatrix Suguru yang turun dikelas terbang ringan (45-48 kg) setelah kalah dari petinju Filipina, Josie Gabuco.
Pada pertandingan empat ronde ini, Beatrix sebenarnya sangat dominan sejak ronde pertama. Atlet yang menempa ilmu tinju di Kuba ini bahkan sering merepotkan petinju Filipina itu.
"Sejak awal sama memang ingin menang. Makanya saya ngotot sejak awal. Tadi, kenyataannya tidak sesuai dengan harapan," kata Beatrix Suguru usai pertandingan.
Menurut dia, pada SEA Games yang baru pertama kali diikuti ini bisa memberikan hasil terbaik. Hal ini akan dijadikan batu loncatan untuk level yang lebih tinggi dibandingkan kejuaraan olahraga terbesar di Asia Tenggara ini.
"Target saya bisa ke olimpiade," kata gadis kelahiran Manado 5 Oktober 1993 ini.
Selain Beatrix, petinju putri Indonesia yang gagal mempersembahkan emas adalah Ester Kalayuk yang dipartai puncak harus mengakui keunggulan petinju asal Thailand, Peamwilai Laopeam.
Kekalahan dua petinju dipartai puncak membuat manajer tinju Indonesia Martinez Dos Santos naik pintam. Bukan karena atletnya kalah melainkan penilaian wasit tidak fair.
" Dua petinju kita lebih unggul. Tapi kenyataannya berbeda. Kita dirampok oleh wasit," katanya usai pengalungan medali.
Dengan hasil ini kontingen Indonesia belum mampu meraih medali emas. Hingga hari kedua pelaksanaan tinju SEA Games, Indonesia baru mengumpulkan dua perak dan empat perunggu.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013