Masyarakat bisa berkontribusi dalam pemantauan danau
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka wadah bagi masyarakat untuk memvisualisasikan berbagai danau di Indonesia melalui skema sains warga pada portal sistem informasi danau nasional bernama SIDANAU.

Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN Hidayat di Jakarta, Rabu, mengatakan ada 5.800 danau di seluruh Indonesia yang kalau ditotal bisa seluas Thailand.

"Masyarakat bisa berkontribusi dalam pemantauan danau," ujarnya.

Hidayat menuturkan SIDANAU akan diluncurkan saat pelaksanaan World Water Forum ke-10 di Bali, pada 21 Mei 2024.

Para pengguna dapat membuka laman SIDANAU.brin.go.id untuk mencari data dan informasi terkait danau di Indonesia tanpa melakukan login. Namun, kini portal itu belum tersedia pada mesin pencari dan baru akan muncul saat acara peluncuran.

SIDANAU dirancang khusus untuk membantu pengguna dalam mencari serta berbagi data dan informasi tentang danau di Indonesia. Selain itu, portal juga memfasilitasi kolaborasi dan berbagi pengetahuan antara berbagai pihak.

Baca juga: Pemkab Bangkep bentangkan bendera Indonesia di Danau Paisupok

Baca juga: Kemenpora buat akademi sebagai cikal bakal tim F1 Powerboat Indonesia

Bila ingin berbagi data dan informasi melalui konsep sains warga, maka pengguna perlu mendaftar dan melakukan login pada portal tersebut. Setiap warga dapat berekreasi dan berkontribusi untuk foto danau di seluruh Indonesia.

"Harapan kami bisa melingkupi seluruh danau. Kalau untuk sekarang kami prioritaskan di 15 danau karena itu lebih mendesak," kata Hidayat.

Portal yang BRIN kembangkan bersama Dewan Pengarah Penyelamatan Danau Prioritas Nasional itu berbasis data dari berbagai hasil pengamatan, pengukuran, dan riset yang dilakukan terhadap danau-danau di Indonesia, khususnya 15 danau prioritas nasional.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, ketahanan air, termasuk eksistensi danau, adalah salah satu prioritas.

Sebanyak 15 danau yang menjadi prioritas adalah Danau Rawapening di Jawa Tengah, Rawa Danau di Banten, Danau Batur di Bali, Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Kerinci di Jambi, Danau Maninjau, Danau Singkarak di Sumatera Barat, dan Danau Poso di Sulawesi Tengah.

Kemudian Danau Cascade Mahakam-Semayang, Danau Melintang dan Danau Tondano di Sulawesi Utara, Danau Tempe dan Danau Matano di Sulawesi Selatan, Danau Limboto di Gorontalo, Danau Sentarum di Kalimantan Barat, Danau Jempang di Kalimantan Timur, serta Danau Sentani di Papua.

"Potensi danau salah satunya sebagai sumber air. Kita tahu sekarang kebutuhan air semakin hari semakin meningkat. Jadi, itu salah satu yang kami identifikasi," kata Hidayat.

"Kondisi lingkungan danau-danau itu sekarang cenderung karena perubahan lahan, pencemaran, dan eksploitasi untuk keramba jaring apung," pungkasnya.

Baca juga: BRIN luncurkan sistem informasi danau di World Water Forum

Baca juga: UIN Yogyakarta gandeng BRIN rumuskan strategi baru pembiayaan bencana


Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024