Ini sedang dalam tahap kajian. Tapi memang pastinya dalam tahun iniJakarta (ANTARA) - Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mengungkapkan, proses bergabungnya maskapai nasional Garuda Indonesia ke dalam holding masih dalam tahap kajian.
"Ini sedang dalam tahap kajian. Tapi memang pastinya dalam tahun ini," ujar Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Rabu.
Maya mengakui, dalam ekosistem InJourney memang dibutuhkan dukungan maskapai. Sebab, sejak awal dalam buku putih terbentuknya InJourney memang telah terdapat maskapai pelat merah Garuda Indonesia.
"Sehingga secara ekosistem ini dapat terintegrasi karena sudah ada layanan bandara, manajemen destinasi, pengembangan pariwisata, ada ritel Sarinah dan keramahtamahan (hospitality). Dan dengan masuknya maskapai akan menjadi terintegrasi," tambah Maya.
Sebelumnya, Kementerian BUMN menyebutkan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) baru akan masuk ke dalam Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung setelah selesai melaksanakan restrukturisasi utang agar tidak membebani holding.
Staf Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan bahwa Garuda Indonesia harus menyelesaikan masalah keuangannya terlebih dulu sebelum bisa bergabung pada holding pariwisata dan menjalankan bisnis bersama dengan perusahaan lainnya.
Kementerian BUMN telah membentuk Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung yang diketuai oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) sebagai induk holding tersebut.
Baca juga: InJourney Airports layani 7,4 juta penumpang selama Lebaran 2024
Baca juga: Erick Thohir perkuat Garuda sebelum disinergikan dengan InJourney
Baca juga: Garuda akan terbangkan 109 ribu jamaah haji ke Tanah Suci
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024