Saat ini banyak gorong-gorong yang rusak dan dipenuhi sampah sehingga menghambat arus air yang mengalir."
Bandarlampung (ANTARA News) - Hujan deras yang turun sejak siang hari, Jumat, menggenangi sejumlah ruas jalan protokol di Kota Bandarlampung.
Berdasarkan pemantauan di Kota Bandarlampung, Jumat, hujan deras sejak pukul 14.00 WIB itu membuat jalan-jalan protokol seperti Jalan Kartini, Diponegoro, serta kawasan di Telukbatang dan Tanjungkarang tergenang air.
Air setinggi sekitar setengah meter itu membuat kendaraan yang melintas harus esktra hati-hati. Bahkan sejumlah kendaraan di Jalan Kartini terpaksa berhenti guna menghindari air masuk ke dalam mesin menimbulkan antrean yang cukup panjang. Beberapa kendaraan sempat nekad untuk menerobos genangan air tapi mogok karena air masuk ke dalam mesin dan knalpot.
Menurut Riska, warga Durian Payung Bandarlampung, hujan deras itu membuat ruas Jalan Kartini di kawasan Mall Hypermart tergenang.
"Setiap kali hujan dipastikan air menggenangi jalan protokol itu," kata dia.
Ia mengatakan bahwa genangan air itu akibat adanya sumbatan sampah dan tanah di gorong-gorong alur jalan tersebut, shingga air meluap hingga ke jalan protokol.
Selain itu, bantaran kali atau anak sungai di kawasan itu menyempit akibat pembangunan rumah toko dan jalan.
Ia mengharapkan Pemerintah Kota Bandarlampung untuk segera mengantisipasinya dengan memperdalam atau pun mengeruk tanah dan sampah di gorong-gorong kawasan tersebut.
"Seharusnya pemkot telah mengantisipasinya mengingat musim hujan masih berlangsung," katanya.
Lazuardi, warga lainnya, menyatakan setiap kali hujan deras datang, dipastikan banjir akan menimpa kota ini.
Pemkot, katanya, seharusnya telah mengantisipasi dengan melakukan beberapa langkah seperti melakukan perbaikan gorong-gorong dan juga anak sungai.
"Saat ini banyak gorong-gorong yang rusak dan dipenuhi sampah sehingga menghambat arus air yang mengalir," kata dia.
Akibatnya, air meluap hingga menggenangi sejumlah ruas jalan-jalan di kota ini. (A054/KWR)
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013