Cianjur (ANTARA) - Kepolisian Resort Cianjur, Jawa Barat menyelidiki kecelakaan tunggal yang mengakibatkan sopir Pajero bernopol F 1364 GH atas nama AWR (32) warga Kecamatan Tanggeung, meninggal dunia setelah mobil yang dikendarainya masuk jurang sedalam 200 meter, Rabu.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Cianjur Ipda Ika Cakra Mustika saat dihubungi di Cianjur, Rabu mengatakan kecelakaan tunggal yang terjadi di Desa Sukajadi, Kecamatan Cibinong, berawal ketika kendaraan yang dikemudikan korban melaju dari arah Cianjur menuju Sindangbarang.

"Saat memasuki jalan menikung tajam di wilayah Cibinong, diduga sopir tidak dapat menguasai laju kendaraan sehingga terjun ke jurang sedalam 200 meter dengan kondisi mobil ringsek nyaris tidak berbentuk," katanya.

Sopir meninggal di tempat setelah mobil yang dikemudikannya jatuh ke dasar jurang, bahkan proses evakuasi korban sempat terkendala karena sulitnya medan untuk sampai ke dasar jurang dan mengangkat jasad korban ke atas selanjutnya di bawa ke RSUD setempat.

Dari hasil pemeriksaan sementara, ungkap dia, diduga sopir tidak berhati-hati dan tidak dapat menguasai laju kendaraan, sehingga hilang kendali dan masuk ke dalam jurang di pinggir jalan, namun pihaknya akan melakukan penyelidikan guna memastikan penyebab kecelakaan.

"Untuk dugaan sementara korban yang menyetir sendirian kurang berhati-hati dan tidak menguasai medan sehingga terjadi kecelakaan tunggal, namun untuk pastinya kami akan melakukan penyelidikan dengan melibatkan Dinas Perhubungan," katanya.

Sementara keterangan saksi mata, menyebutkan mobil Pajero warna putih yang dikemudikan seorang pria itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Cianjur menuju Sindangbarag, saat memasuki tikungan tajam di Desa Sukajadi, tiba-tiba oleng ke kanan dan langsung terjun ke dalam jurang.

Warga dan pengendara yang melihat kejadian tidak dapat berbuat banyak untuk langsung menolong korban karena dalamnya jurang dan curam-nya jalan untuk sampai ke dasar jurang.

"Upaya evakuasi sempat terkendala karena lokasi mobil di dalam jurang sedalam 200 meter, sehingga warga dan petugas harus berjuang untuk sampai ke dasar dan membawa jasad sopir yang diduga meninggal di tempat, setelah berhasil jasadnya dibawa ke rumah sakit," kata saksi mata Rusmana (26) warga sekitar.

Baca juga: Kecelakaan di Tol MBZ akibat sopir mengantuk
Baca juga: Lokomotif KA Pandalungan rusak setelah terlibat kecelakaan di Pasuruan
Baca juga: SAR tingkatkan kolaborasi atasi kecelakaan penerbangan

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024