Washington (ANTARA) - Amerika Serikat pada Selasa mengatakan bahwa Israel berkomitmen membuka kembali perlintasan Kerem Shalom dan Rafah untuk pengiriman bahan bakar.
"Israel berjanji untuk membuka kembali Kerem Shalom esok. Kami sedang berupaya memastikan hal tersebut benar-benar dilakukan, sehingga bantuan kemanusiaan dapat terus melintas," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada wartawan.
Mengingat bahwa perlintasan Kerem Shalom ditutup karena serangan Hamas, Miller mengatakan AS ingin melihat perlintasan itu dibuka kembali “sesegera mungkin.”
"Sama halnya dengan Rafah. Mereka mengatakan Rafah akan dibuka kembali untuk pengiriman bahan bakar yang sangat penting bagi salinisasi air, sangat penting untuk mengisi bahan bakar truk yang mengantarkan bantuan kemanusiaan di dalam Gaza," ujar Miller.
"Selain itu bahan bakar juga penting untuk menjalankan toko roti yang mengirimkan roti bagi penduduk yang sangat membutuhkan, namun kami ingin melihatnya dibuka sepenuhnya," tambah Miller.
Baca juga: PBB sambut pembukaan perbatasan Kerem Shalom untuk akses bantuan Gaza
Perlintasan Kerem Shalom dan Rafah merupakan rute penting untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke wilayah Jalur Gaza yang terkepung.
Militer Israel pada Selasa mengatakan bahwa pasukannya telah menguasai sisi Palestina di perbatasan Rafah dari Gaza selatan hingga Mesir.
Militer mengeluarkan perintah evakuasi segera hari sebelumnya bagi masyarakat Palestina di Rafah timur.
Rafah menjadi tempat tinggal bagi 1,4 juta warga Palestina yang mengungsi akibat perang yang dilancarkan Israel menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan setidaknya 1.200 jiwa.
Sejak itu, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 34.700 warga Palestina, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, selain menyebabkan bencana kemanusiaan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Bantuan kemanusiaan China tiba di Gaza via perbatasan Kerem Shalom
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024