Banjarbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menerima paket bantuan peralatan kebencanaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk siap siaga menghadapi bencana terkait perubahan iklim musim kemarau.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor di Banjarbaru, Rabu, menyerahkan sejumlah paket bantuan alat penanggulangan bencana dari BNPB kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel dan 13 BPBD tingkat kabupaten dan kota.

“Kita harus bisa meminimalisasi dampak bencana, utamanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berpotensi terjadi saat musim kemarau,” ujarnya usai memimpin apel kesiapsiagaan bencana nasional 2024 se-Kalsel.

Baca juga: Kalimantan Selatan gelar apel siaga Karhutla

Sahbirin menyebutkan menurut data BMKG, pada bulan ini curah hujan sudah mulai berkurang, terik matahari juga terasa cukup panas. Bahkan, pada Mei 2024, di wilayah Kalimantan Selatan diperkirakan mulai memasuki musim kemarau.

“Siap siaga adalah langkah awal untuk mencegah bencana agar tidak berdampak luas, bencana dapat menyebabkan hilangnya nyawa dan mempengaruhi kondisi perekonomian, baik di daerah maupun nasional. Karena itu, perlu upaya nyata menyiapkan seluruh sarana dan prasarana untuk mencegah,” tuturnya.

Dia mengungkapkan dampak dan kerusakan yang ditimbulkan bencana dapat berakibat fatal jika tidak diminimalisasi dengan cara menyiapkan seluruh sumber daya dan peralatan yang memadai.

Karena itu, Sahbirin mengajak seluruh pemangku kepentingan serta masyarakat bahu membahu untuk siap siaga melakukan upaya pencegahan dengan cara mengerahkan sarana dan prasarana yang ada.

Pada periode Juni-November 2023, dampak musim kemarau yang menyebabkan bencana karhutla telah melahap ratusan ribu hektare lahan dan hutan di Kalimantan Selatan, bahkan juga terjadi di sejumlah provinsi lain dengan tingkat kerawanan yang menjadi prioritas penanganan selain Kalsel, yakni Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui aplikasi SiPongi, ratusan ribu hektare lahan dan hutan yang terbakar tersebar di 13 kabupaten/kota yang ada di Kalsel.

Oleh karena itu, Sahbirin menekankan pentingnya menanamkan sadar bencana dengan cara peduli terhadap lingkungan.

Baca juga: Kalsel siaga darurat kabut asap dan karhutla

Baca juga: Pemprov Kalsel tetapkan status siaga kabut asap akibat karhutla

“Contoh kecil budaya sadar bencana yang bisa kita terapkan, misalnya saat musim kemarau, jangan membuang puntung rokok ke lahan dan hutan, karena akan menimbulkan kebakaran yang bisa berdampak luas serta menyebabkan kualitas udara buruk karena kabut asap,” ujar Sahbirin.

Pemprov Kalsel melibatkan seluruh BPBD kabupaten/kota dan SKPD terkait menggelar apel kesiapsiagaan di halaman Kantor Gubernur Kalsel dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan untuk mencegah dan menanggulangi bencana, khususnya karhutla, mulai dari kendaraan roda dua patroli, kendaraan taktis dengan kelengkapan water canon.

Selain itu, perahu karet, mesin dan selang sepaket untuk penanggulangan karhutla, perlengkapan medis, perlengkapan navigasi, berbagai jenis alat pompa air, beserta perlengkapan lain, termasuk paket bantuan dari BNPB.

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024