Apabila riset komersialisasi ini terwujud maka Unand bisa menjadi pemecah berbagai masalah yang dihadapi bangsa

Padang (ANTARA) - Rektor Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) Efa Yonnedi menyebutkan, terdapat tujuh pilar utama yang harus diimplementasikan perguruan tinggi tersebut untuk mewujudkan sebagai kampus kelas dunia.

"Ada tujuh pilar transformasi Unand dalam menuju universitas yang dikenal pada tataran nasional hingga global," kata Rektor Unand Efa Yonnedi di Padang, Rabu.

Hal tersebut disampaikan rektor usai melantik sejumlah pejabat di lingkungan perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa tersebut, di antaranya Wakil Dekan Fakultas Keperawatan dan Wakil Dekan II Fakultas Pertanian.

Efa menyebutkan, pilar pertama yakni Unand harus mampu menjadi institusi yang menyediakan pendidikan berkualitas, kurikulum yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan dunia usaha.

Selanjutnya pilar kedua yakni perguruan tinggi yang diresmikan Wakil Presiden Mohammad Hatta tersebut, harus bisa menjadi pusat riset yang bagus atau produktif serta melahirkan produk yang dapat dikomersilkan.

"Apabila riset komersialisasi ini terwujud maka Unand bisa menjadi pemecah berbagai masalah yang dihadapi bangsa dan negara," katanya.

Kemudian untuk menjadi kampus kelas dunia Unand juga harus mampu menjadi perguruan tinggi yang bertanggung jawab secara sosial. Artinya, kampus diharapkan hadir sebagai pemberi solusi seperti pengabdian kepada masyarakat.

Eks konsultan Bank Dunia tersebut mengatakan, untuk menjadi perguruan tinggi berkelas dunia, implementasi teknologi informasi wajib diterapkan. Hal itu ditujukan untuk mempercepat kinerja serta program yang telah disusun.

"Yang tidak kalah penting ialah pilar sumber daya manusia. Sebab, aset utama perguruan tinggi itu adalah sumber daya manusia," katanya.

Terakhir, sehubungan dengan status Unand sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), kampus tersebut dituntut mengoptimalkan aset-aset yang dimiliki. Baik aset berwujud seperti tanah dan bangunan maupun aset tidak berwujud seperti paten dan sebagainya.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024