Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat ditutup melemah sebesar 37,39 poin atau 0,90 persen ke posisi 4.174,83, menyusul pelaku pasar yang sedang mengantisipasi pengurangan stimulus bank sentral AS, the Fed.

Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 8,73 poin (1,26 persen) ke level 691,51.

"Indeks BEI masih dalam area negatif, pelaku pasar sedang mengantisipasi kebijakan pemerintah Indonesia dalam menahan sentimen eksternal jika pengurangan stimulus keuangan the Fed efektif dilaksanakan," ujar Analis Trust Securities, Yusuf Nugraha di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, dalam kondisi itu pelaku pasar saham cenderung mengambil langkah keluar dari pasar untuk mengantisipasi dampak negatifnya.

Ia memproyeksikan, indeks BEI pada pekan depan, Senin (16/12) akan bergerak di kisaran 4.100-4.300 poin.

Sementara itu, Analis Sinarmas Sekuritas, Christandi Rheza Mihardja mengatakan indeks BEI diperkirakan bergerak melemah di level 4.150-4.204 pada Senin.

"Perdagangan pada Senin akan dipengaruhi oleh data indeks harga produsen AS yang diperkirakan akan naik sebesar 0,8 persen dari tahun sebelumnya. Selain itu, juga akan dirilis data indeks manufaktur Jepang," kata dia.

Ia menambahkan, pada perdagangan saham pekan depan juga akan dipengaruhi oleh kemungkinan dilakukannya tapering off oleh The Fed.

Ia memaparkan saham-saham yang dapat diperhatikan, yakni Tiga Pilar Sejahtera (AISA), Tower Bersama Infrastructure (TBIG), Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).

Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 109.683 kali dengan volume mencapai 4,08 miliar lembar saham senilai Rp4,29 triliun.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 27,84 poin (0,12 persen) ke level 23.245,96, indeks Nikkei-225 naik 61,29 poin (0,40 persen) ke level 15.403,11 dan Straits Times menguat 6,98 poin (0,23 persen) ke posisi 3.066,02.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013