Jakarta (ANTARA) - Pembangunan MRT Fase 2A CP 201 yang meliputi Stasiun Thamrin dan Monumen Nasional (Monas) telah mencapai 75,83 persen hingga 25 April 2024.

"Per 25 April 2024, perkembangan pembangunan telah mencapai 75,83 persen," kata Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo di Jakarta, Selasa.

Ahmad menuturkan pembangunan Stasiun Monas telah masuk ke tahap pekerjaan pengecoran ruang bawah tanah (box jacking) segmen ke-3 dari total lima segmen untuk pintu masuk (entrance) 1 Jalan Museum.

Lalu, penggalian tahap 2 untuk pintu masuk 2 Jalan Silang Barat Daya, pengecoran tangga suar penyejuk (cooling tower), instalasi metal ceiling, penyelesaian (finishing) lantai, pemasangan kaca loket, toilet dan metal roof ruang generator.

Instalasi sistem pendingin ruangan (heating ventilation and air conditioning/HVAC), suplai air dan drainase, pekerjaan pemadam kebakaran dan elektrikal serta instalasi eskalator beranda peron (concourse) ke peron (platform).

Baca juga: MRT Jakarta kembangkan lahan Stasiun Blok M BCA dan ASEAN untuk TOD

Sedangkan di Stasiun Thamrin, pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi pengecoran lantai dasar (base slab) dan kolom, instalasi OTE Duct, pondasi pintu masuk 4, suar penyejuk dan suar ventilasi (ventilation tower) di Thamrin 10.

Penggalian area kamaniti (stabling yard), instalasi dinding bata ringan (autoclaved aerated concrete/AAC) di beranda peron dan pipa drainase di bawah peron serta
pemasangan maket (mock up) peralatan MEP.

Untuk CP 202 (Stasiun Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar) setelah resmi dimulai pada 25 Juni 2022, maka per 25 April 2024 telah mencapai 29,38 persen dengan cakupan pekerjaan meliputi pekerjaan D-Wall, "king post" dan lantai kerja sementara (RC Deck).

Per 25 April 2024, perkembangannya sudah mencapai 51,45 persen dengan pekerjaan di Stasiun Glodok meliputi "initial driving" mesin bor terowongan (tunnel boring machine/TBM) 1 di sisi utara stasiun, perakitan TBM 2 di sisi selatan, pengiriman segmen terowongan dan tangga stasiun.

Sedangkan di Stasiun Kota, pekerjaan penggalian tanah untuk lantai dasar (base slab) dan strukturnya masih terus dilakukan. Tim juga sedang menyiapkan kedatangan mesin bor terowongan di sisi selatan stasiun.

Baca juga: Pelanggan MRT Jakarta didominasi pekerja "work life balance"

Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.

Pada fase Lebak Bulus-Bundaran HI, Pemerintah Jepang juga memberikan dukungannya melalui dana pinjaman sebesar sekitar Rp16 triliun.

Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok
​​​​​​dan Kota.

Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen 1 Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027 dan segmen 2 Harmoni-Kota yang ditargetkan selesai pada 2029.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024