Pengerukan kali yang kembali dimulai sejak Kamis (2/5) itu merupakan tindak lanjut permasalahan yang disampaikan dalam Musrenbang Tingkat Kota Jakarta Barat pada Maret 2024 yang dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta terkait penanganan banjir di sekitar Kali Semongol.
"Laporan dari Sudin SDA (Sumber Daya Air) Jakarta Barat, pengerukan Kali Semongol dibagi tiga segmen," kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto saat meninjau lokasi pengerukan pada Selasa.
Ketiga segmen pengerukan sungai tersebut, yakni segmen Jalan Kapuk Kamal Raya-Jembatan Risma, segmen Jembatan Risma-Jl Menceng Raya dan segmen Jl Menceng Raya-Jalan 1 Maret.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) SDA Jakarta Barat Purwanti Suryandari menjelaskan bahwa lima unit alat berat dikerahkan untuk melakukan pengerukan tersebut.
"Dua unit ekskavator amfibi besar, dua unit ekskavator amfibi kecil dan satu unit ekskavator long-arm," kata Purwanti.
Baca juga: Dinas SDA DKI keruk Kali Semongol usai Idul Fitri 2024
Baca juga: Banjir di Tegal Alur mulai surut seiring surutnya Kali Semongol
Saat ini baru ada dua alat berat yang diturunkan, yakni ekskavator long-arm dan ekskavator
amfibi. "Untuk saat ini baru dua unit alat yang ada di lokasi, yakni satu unit ekskavator long-arm dan satu unit ekskavator amfibi," katanya.
Rencananya minggu ini akan ada dua unit ekskavator amfibi besar pada pengerukan di segmen Jalan Kapuk Kamal Raya sampai Jembatan Risma.
Purwanti mengatakan bahwa lebar rata-rata Kali Semongol sekitar sepuluh meter, tetapi beberapa titik mengalami penyempitan hingga lima meter.
"Untuk itu akan disesuaikan. Kedalamannya bervariasi antara 0,5 sampai 1,5 meter. Lumpur dibawa ke Ancol dengan sepuluh truk,” kata dia.
Purwanti mengungkapkan, pengerukan sudah dimulai pekan lalu. "Mulainya Kamis 2 Mei lalu. Diawali dengan pembongkaran jembatan untuk memudahkan alat berat mengeruk lumpur," kata Purwanti.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024