Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menargetkan pemadaman titik api kebakaran hutan di sejumlah provinsi di wilayah Sumatera dan Kalimantan --yang sering menimbulkan kabut asap sampai ke negara tetangga-- selesai pada awal September 2006. "Targetnya tanggal 2 September sedapat mungkin sudah bisa dihilangkan atau setidaknya sudah tidak ada kabut asap," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan A Djalil, di Jakarta, Senin, usai rapat koordinasi tingkat menteri tentang penanganan kebakaran hutan dan kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Pada rapat koordinasi yang juga dihadiri oleh gubernur dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) dari Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat itu ia menjelaskan bahwa untuk itu pemerintah akan melakukan berbagai upaya termasuk menurunkan hujan buatan dan bom air. Menurut Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, penurunan hujan buatan dan bom air utamanya akan dilakukan pada titik-titik api yang berada di wilayah Sumatera karena kondisi di wilayah Kalimantan relatif telah membaik. "Titik api di Kalimantan sudah jauh menurun karena hujan," katanya. Berkenaan dengan hal itu Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman mengatakan bahwa sore ini sebuah pesawat Hercules yang akan digunakan untuk keperluan pembuatan hujan buatan diberangkatkan ke Padang. "Kami memilih Padang karena di sana sudah ada sediaan 30 ton garam yang akan digunakan untuk membuat hujan buatan. Selain itu Padang juga relatif dekat dengan titik-titik api di Provinsi Riau yang sulit dijangkau dengan jalan darat," katanya. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dalam hal ini kecepatan pembentukan hujan buatan sangat tergantung pada keberadaan awan dan kondisi angin. "Kalau di daerah itu angin dan awannya memungkinkan maka itu bisa dipercepat," katanya. Menurut Aburizal, saat ini jumlah titik api di beberapa wilayah yang mengalami kebakaran hutan telah menurun. Gubernur Riau Rusli Zainal menjelaskan, menurut pantauan satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) jumlah titik api di Provinsi Riau yang pada Minggu (27/0) mencapai 42 titik saat ini telah turun menjadi 16 titik. Jumlah titik api di Provinsi Jambi, menurut Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin, juga telah menurun dari 346 titik menjadi 16 titik. "Dalam beberapa hari ini hujan lebat mengguyur Jambi dan menurunkan jumlah titik api. Dua hari lalu tinggal ada 16 titik, saat ini mungkin sudah berkurang lagi," ujarnya. Sedangkan di Provinsi Sumatera Selatan, kata Gubernur Sumatera Selatan Syahrial Oesman, jumlah titik api telah berkurang dari 160 titik menjadi 40 titik. Jumlah titik api di beberapa provinsi di Kalimantan pun telah mengalami penurunan. Gubernur Kalimantan Tengah Ir Achmad Diran mengatakan titik api di wilayahnya saat ini hanya sebanyak delapan titik.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006