Ini akan menjadi game changer yang menciptakan standard baru dalam industri properti di BaliTabanan, Bali (ANTARA) - Perusahaan pengembang OXO Group Indonesia mengucurkan total nilai investasi sebesar Rp500 miliar untuk membangun hunian dengan konsep berkelanjutan di kawasan wisata Nyanyi, Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, Bali.
"Ini akan menjadi game changer yang menciptakan standard baru dalam industri properti di Bali," kata pendiri dan CEO perusahaan pengembang itu Johannes Weissenbaeck di Tabanan, Bali, Selasa.
Rencananya, properti itu memiliki 40 unit vila mewah di atas lahan seluas dua hektare yang dilengkapi fasilitas komunal kepada para penghuninya.
Ia menyebutkan penghuni akan mendapatkan fasilitas dan pengalaman di antaranya wisata, alam, seni budaya, kesehatan hingga pendidikan yang memberikan nilai tambah.
Sesuai kategorinya, properti yang berada di dekat kawasan kreatif Nuanu seluas 44 hektare di dekat Pantai Nyanyi, Kabupaten Tabanan, Bali itu ditawarkan dengan harga mulai Rp7,5 miliar per unit.
Baca juga: Investor RI sasar Canggu Bali investasi sektor perhotelan
Baca juga: REI Bali catat serapan rumah subsidi 2022 capai 3.000 unit
Warga Austria yang sudah 10 tahun bermukim di Bali itu optimistis hunian tersebut menarik konsumen di tengah perekonomian global dan domestik di antaranya kenaikan suku bunga di tanah air yang saat ini mencapai 6,5 persen.
Bahkan, lanjut dia, sejumlah konsumen sudah menyertakan tanda jadi mereka (NUP) sebagai tanda keseriusan membeli properti tersebut sejak April 2024 dan melampaui target.
Ia menambahkan properti yang rencananya mulai dibangun pada Agustus 2024 dan ditargetkan rampung pertengahan 2026 atau satu tahun sembilan bulan itu tak hanya menyasar pasar domestik tapi juga mancanegara dengan target masing-masing 80 dan 20 persen.
Adapun konsumennya, kata dia, berasal Singapura, Amerika Serikat, Australia dan Jepang.
Begitu juga pasar domestik di antaranya para calon pembeli dari Jakarta, Surabaya dan Medan serta dari Bali sendiri.
Konsultan properti Knight Frank menyebutkan Bali merupakan salah satu dari 10 destinasi pilihan investasi orang kaya sebagai rumah kedua mereka.
Sedangkan ekonomi Bali yang tumbuh 5,71 persen pada 2023, setelah terdampak pandemi COVID-19, juga mendorong optimisme perusahaan itu yaitu asetnya menjadi daya tarik investasi di Pulau Dewata.
Baca juga: OYO resmikan dua properti premium di Serpong dan Bali
Baca juga: Konsultan: Ajang G20 beri dampak positif bagi bisnis hotel di Bali
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024