Riyadh (ANTARA) - Konferensi Riyadh Forum Boao untuk Asia (Boao Forum for Asia/BFA) dimulai di Riyadh, Arab Saudi, pada Senin (6/5), dengan fokus pada transisi energi untuk pembangunan berkelanjutan.

Dalam seremoni pembukaan forum itu, Ban Ki-moon, mantan sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang kini menjabat sebagai ketua BFA, menyoroti peran utama kawasan Timur Tengah yang kaya minyak dalam mempromosikan inisiatif hijau.

Dia mengatakan bahwa konferensi ini juga berfungsi sebagai persiapan untuk pertemuan ke-29 Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim yang akan diadakan di Azerbaijan.

Foto yang diambil pada 6 Mei 2024 ini memperlihatkan sejumlah pembicara dalam diskusi panel Konferensi Boao Forum for Asia (BFA) di Riyadh, Arab Saudi. (Xinhua/Wang Haizhou)

Pada konferensi tersebut, Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman Al Saud menekankan kebutuhan mendesak atas transisi energi di Arab Saudi, seraya memperkirakan penurunan pasokan minyak dan gas global serta pengurangan penggunaan bahan bakar fosil

Dia menggarisbawahi kolaborasi yang bermanfaat antara Arab Saudi dan China di sektor energi, sembari menekankan bahwa China merupakan mitra penting dalam upaya transisi energi Arab Saudi.

Menteri tersebut menegaskan kembali komitmen Arab Saudi untuk memperkuat kerja sama dengan China demi kemajuan pembangunan global.

Sementara itu, Abdulrahman Al-Fageeh, anggota dewan BFA sekaligus CEO di Saudi Basic Industries Corporation, yang merupakan salah satu penyelenggara konferensi ini, menyoroti peran vital industri kimia dalam transisi energi.

Dia menyatakan keyakinannya bahwa melalui kolaborasi, solusi yang berkelanjutan, termasuk solusi untuk transisi energi dapat ditemukan.

Konferensi yang berlangsung selama satu hari ini mempertemukan lebih dari 180 pejabat tinggi, cendekiawan, pengusaha, dan para pemimpin industri dari Arab Saudi, China, dan seluruh dunia untuk mendiskusikan topik-topik yang berkaitan dengan transisi energi dan pengurangan karbon.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024