Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan negara anggota MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) berperan penting untuk menjembatani perbedaan dan menurunkan ketegangan akibat polarisasi antarkekuatan besar, sebab MIKTA merupakan simbol kekuatan menengah.
“Negara anggota MIKTA perlu mendapat kepercayaan dari berbagai kekuatan besar untuk berperan sebagai honest broker (penengah yang jujur),” kata Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Hal itu disampaikannya saat berbicara di sesi 1 MIKTA Speakers’ Consultation ke-10 yang membahas soal perdamaian global, di Meksiko, Senin (6/5).
Puan pun berharap MIKTA mendukung penguatan dan reformasi tata kelola global, terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"MIKTA juga perlu mendorong pelaksanaan tatanan internasional yang berbasis aturan (rules-based international order)," ucapnya.
Menurut Puan, MIKTA sebagai model baru kerja sama lintas kawasan juga harus menjadi pendorong stabilitas dan perdamaian di kawasannya masing-masing.
“Karena perdamaian di kawasan dapat menjadi building block (pilar pembangun) bagi perdamaian dan stabilitas global,” tuturnya.
Adapun terkait peran krusial parlemen dalam perdamaian global, dia menyebut negara-negara MIKTA melalui jaringan antarparlemen dapat memperkuat saling kepercayaan, dialog, dan kerja sama antarbangsa.
“Saya mengajak parlemen negara-negara MIKTA untuk bersama menjadi pilar utama dalam membangun perdamaian dan stabilitas global, dan kita harus menciptakan dunia yang lebih damai yang dapat menjamin keamanan dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat yang kita wakili,” katanya.
MIKTA Speakers’ Consultation ke-10 mengusung tema The Coordinated Action of Parliaments to Build a More Peaceful, Equitable, and Fair World atau Aksi Parlemen yang Terkoordinasi untuk Membangun Dunia yang Lebih Damai, Seimbang, dan Adil.
Baca juga: Ketua DPR suarakan kesetaraan gender jadi agenda prioritas global
Baca juga: Ketua DPR dorong gencatan senjata di Gaza melalui forum MIKTA
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024