Segenap capaian BUMDes menyadarkan kita akan peran pentingnya dalam mengelola ekonomi lokal, terutama bagi warga miskin desa
Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi instrumen penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan warga desa.
"BUMDes menjadi instrumen penting peningkatan kesejahteraan warga desa," kata Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar, saat sambutan pada Penghargaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN/Swasta dan Pengembangan Desa Berkelanjutan Awards 2024 di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, peran penting tersebut terbukti dari beragam capaian badan-badan usaha milik desa di Tanah Air sejak pemerintah fokus mengembangkan BUMDes pada tahun 2021.
Baca juga: Wapres: Desa harus mampu jadi simpul penggerak ekonomi masyarakat
"Karena berasal dari APBDes, keunggulannya adalah dana segar itu tidak berbunga," katanya.
Dari data itu, lanjutnya, dapat diketahui bahwa terdapat rasio manfaat dan biaya mencapai 33,85 persen. "Artinya, pemerintah desa dapat mulai memetik manfaat BUMDes, setidaknya mulai tahun ke empat. Omzet BUMDes dapat mengindikasikan peran memutar ekonomi desa," ujar dia.
Baca juga: Kemendes: Desa harus tahu potensinya guna tingkatkan ekonomi
Gus Halim pun menyampaikan pada tahun 2023 omzet BUMDes mencapai Rp2,84 triliun. Lalu omzet BUMDes Bersama (BUMDesma) sebesar Rp17,67 miliar dan omzet BUMDesma Lembaga Keuangan Desa (LKD) mencapai Rp197,80 miliar. Dengan demikian, kata dia, total ekonomi desa yang dikelola seluruh BUMDes mencapai Rp3,06 triliun setiap tahun di desa-desa se-Indonesia.
Secara keseluruhan segenap BUMDes mampu menyerap sebanyak 331.232 pekerja lokal. Bahkan BUMDesma LKD juga mengelola kelompok miskin, termasuk perempuan miskin sebanyak 123.119 orang.
Baca juga: Kemendes ingatkan pentingnya BUMDes miliki Nomor Induk Berusaha
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024